medcom.id, Jakarta: Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menggandeng seluruh angkutan kota dari 152 trayek yang ada di Ibu Kota untuk berintegrasi dengan TransJakarta. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bisa lebih nyaman dan lebih mendapat kepastian waktu dalam perjalanan di Ibu Kota.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya sudah merangkul 10 trayek angkot yang berada di bawah naungan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) untuk menjadi kendaraan pengumpan. Dari 10 trayek ini, sekitar 500 armada angkot sudah sepakat bekerjasama dengan TransJakarta.
"Armada angkot yang ada di DKI Jakarta berkisar 12 ribu. Ini sebenarnya upaya-upaya yang sudah kita lakukan. Trayek di Jakarta untuk angkutan kota itu berjumlah sekitar 152 trayek. Memang nanti awalnya kita akan melakukan rerouting. Jadi kedepannya tidak boleh lagi angkot itu berhimpitan 100 persen dengan TransJakarta ataupun non-BRT (Bus Rapid Transit)," kata Andri saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu 12 April 2017.
Dia menjelaskan, uji coba integrasi angkot KWK dan TransJakarta sudah dilakukan pada 3 April 2017. Angkot KWK ini dijadikan sebagai feeder dengan perjanjian sewa selama delapan jam dalam satu hari, pada pukul 05.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-20.00 WIB.
Baca: Angkutan Umum Aman Penumpang Kerasan
Pada praktiknya, kata Andri, satu kendaraan disewa Rp266.000. Penumpang angkot yang sudah terintegrasi bisa membeli tiket atau e-money agar tidak membayar secara kontan.
"Dari 10 trayek itu si pelanggan cukup membeli kartu senilai Rp15 ribu. Nah kalau setelah Rp15 ribu dia beroperasi di jam sewa. Kalau penumpang membeli kartu, dia bisa gratis enggak pakai dipungut (biaya) lagi, tinggal kasih tahu kartunya aja," beber Andri
Andri bertekad untuk memperbaiki seluruh kondisi angkutan kota di DKI Jakarta. Nantinya, seluruh angkot dilengkapi dengan air conditioner dan global positioning system (GPS).
Baca: Cerita Polisi Pembekuk Pelaku Penyanderaan di Angkot
"Pertama sudah barang tentu kaca film harus terang, kondisi kendaraan harus baik, terus juga nanti kedepanya harus ada AC, dia harus mempunyai GPS sehingga bisa memantau semua aktifitas di dalam angkot itu sendiri," kata Andri.
Dia menekankan, Dishub DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya untuk membuat penumpang transportasi umum merasa nyaman. Revitalisasi seluruh angkutan umum menjadi perhatian utama.
"Jadi memang sesuai arahan pak gubernur, seluruh transportasi massa yang ada di DKI Jakarta harus terintegrasi di bawah manajemen TransJakarta sehingga tidak ada lagi angkot mengetem, ugal-ugalan karena sistem setoran. Dia (angkot) hanya memberikan layanan terbaik saja kepada masyarakat karena sudah kita bayar sewanya," kata Andri.
medcom.id, Jakarta: Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menggandeng seluruh angkutan kota dari 152 trayek yang ada di Ibu Kota untuk berintegrasi dengan TransJakarta. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bisa lebih nyaman dan lebih mendapat kepastian waktu dalam perjalanan di Ibu Kota.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya sudah merangkul 10 trayek angkot yang berada di bawah naungan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) untuk menjadi kendaraan pengumpan. Dari 10 trayek ini, sekitar 500 armada angkot sudah sepakat bekerjasama dengan TransJakarta.
"Armada angkot yang ada di DKI Jakarta berkisar 12 ribu. Ini sebenarnya upaya-upaya yang sudah kita lakukan. Trayek di Jakarta untuk angkutan kota itu berjumlah sekitar 152 trayek. Memang nanti awalnya kita akan melakukan
rerouting. Jadi kedepannya tidak boleh lagi angkot itu berhimpitan 100 persen dengan TransJakarta ataupun non-BRT (Bus Rapid Transit)," kata Andri saat dihubungi
Metrotvnews.com, Rabu 12 April 2017.
Dia menjelaskan, uji coba integrasi angkot KWK dan TransJakarta sudah dilakukan pada 3 April 2017. Angkot KWK ini dijadikan sebagai
feeder dengan perjanjian sewa selama delapan jam dalam satu hari, pada pukul 05.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-20.00 WIB.
Baca: Angkutan Umum Aman Penumpang Kerasan
Pada praktiknya, kata Andri, satu kendaraan disewa Rp266.000. Penumpang angkot yang sudah terintegrasi bisa membeli tiket atau e-money agar tidak membayar secara kontan.
"Dari 10 trayek itu si pelanggan cukup membeli kartu senilai Rp15 ribu. Nah kalau setelah Rp15 ribu dia beroperasi di jam sewa. Kalau penumpang membeli kartu, dia bisa gratis enggak pakai dipungut (biaya) lagi, tinggal kasih tahu kartunya aja," beber Andri
Andri bertekad untuk memperbaiki seluruh kondisi angkutan kota di DKI Jakarta. Nantinya, seluruh angkot dilengkapi dengan
air conditioner dan
global positioning system (GPS).
Baca: Cerita Polisi Pembekuk Pelaku Penyanderaan di Angkot
"Pertama sudah barang tentu kaca film harus terang, kondisi kendaraan harus baik, terus juga nanti kedepanya harus ada AC, dia harus mempunyai GPS sehingga bisa memantau semua aktifitas di dalam angkot itu sendiri," kata Andri.
Dia menekankan, Dishub DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya untuk membuat penumpang transportasi umum merasa nyaman. Revitalisasi seluruh angkutan umum menjadi perhatian utama.
"Jadi memang sesuai arahan pak gubernur, seluruh transportasi massa yang ada di DKI Jakarta harus terintegrasi di bawah manajemen TransJakarta sehingga tidak ada lagi angkot mengetem, ugal-ugalan karena sistem setoran. Dia (angkot) hanya memberikan layanan terbaik saja kepada masyarakat karena sudah kita bayar sewanya," kata Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)