medcom.id, Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menagih penjelasan latar belakang di balik pengunduran diri Rustam Effendi dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara. Rustam resmi meletakkan jabatan per Senin 25 April.
"Kalau dia mundur tanpa sebab atau dia mundur sebagai pejabat publik, apalagi pejabat daerah yang harus menyampaikan secara terbuka, saya mundur alasannya apa," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Mendagri Tjahjo Kumolo/MI/Susanto
Tjahjo menilai, latar belakang pengunduran diri Rustam harus jelas, sehingga tak melahirkan spekulasi negatif. Namun, dia mengamini, Rustam tak memerlukan restu Mendagri untuk mundur.
(Baca: Kinerja Rustam Effendi di Mata Ahok)
Rustam resmi mengundurkan diri Senin 25 April 2016 dengan alasan kinerjanya dianggap tak maksimal oleh atasan. Keputusan pengunduran diri diambil setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuding dirinya mendukung Yusril dalam Pilkada DKI 2017.
Kalimat yang dianggap tudingan dari Ahok itu disampaikan saat rapat pembahasan penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/MI
Ahok mengaku ungkapan itu disampaikan dalam bentuk candaan. Apalagi, peserta rapat ikut tertawa mendengar kelakar itu.
Persoalan meruncing. Rustam menumpahkan kekesalan melalui media sosial. Curhatan Rustam menyebar cepat di dunia maya. Tak lama setelah itu, Rustam menyatakan mundur.
(Baca: Rustam Ungkap Alasan Mundur dari Wali Kota Jakut)
Pemerintah Provinsi DKI pun menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri. Sementara Rustam kini resmi menjadi staf nagian fungsional umum di Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta.
(Baca: Wagub Djarot Salut dengan Rustam Effendi)
Langkah Rustam cukup mengejutkan. Tak sedikit yang memuji langkah sang wali kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai Rustam memegang teguh prinsip dan harga diri yang tinggi. Itu pula yang membuat Rustam berani mengundurkan diri. Sikap demikian, kata Djarot, tidak biasa dilakukan seorang pejabat. Apalagi yang menduduki eselon II.
medcom.id, Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menagih penjelasan latar belakang di balik pengunduran diri Rustam Effendi dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara. Rustam resmi meletakkan jabatan per Senin 25 April.
"Kalau dia mundur tanpa sebab atau dia mundur sebagai pejabat publik, apalagi pejabat daerah yang harus menyampaikan secara terbuka, saya mundur alasannya apa," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Mendagri Tjahjo Kumolo/MI/Susanto
Tjahjo menilai, latar belakang pengunduran diri Rustam harus jelas, sehingga tak melahirkan spekulasi negatif. Namun, dia mengamini, Rustam tak memerlukan restu Mendagri untuk mundur.
(Baca:
Kinerja Rustam Effendi di Mata Ahok)
Rustam resmi mengundurkan diri Senin 25 April 2016 dengan alasan kinerjanya dianggap tak maksimal oleh atasan. Keputusan pengunduran diri diambil setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuding dirinya mendukung Yusril dalam Pilkada DKI 2017.
Kalimat yang dianggap tudingan dari Ahok itu disampaikan saat rapat pembahasan penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/MI
Ahok mengaku ungkapan itu disampaikan dalam bentuk candaan. Apalagi, peserta rapat ikut tertawa mendengar kelakar itu.
Persoalan meruncing. Rustam menumpahkan kekesalan melalui media sosial. Curhatan Rustam menyebar cepat di dunia maya. Tak lama setelah itu, Rustam menyatakan mundur.
(Baca:
Rustam Ungkap Alasan Mundur dari Wali Kota Jakut)
Pemerintah Provinsi DKI pun menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri. Sementara Rustam kini resmi menjadi staf nagian fungsional umum di Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta.
(Baca:
Wagub Djarot Salut dengan Rustam Effendi)
Langkah Rustam cukup mengejutkan. Tak sedikit yang memuji langkah sang wali kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai Rustam memegang teguh prinsip dan harga diri yang tinggi. Itu pula yang membuat Rustam berani mengundurkan diri. Sikap demikian, kata Djarot, tidak biasa dilakukan seorang pejabat. Apalagi yang menduduki eselon II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)