Ilustrasi Balai Kota/ANT/M Adimaja
Ilustrasi Balai Kota/ANT/M Adimaja

Salah Input Anggaran Dianggap Tak Masuk Akal

Theofilus Ifan Sucipto • 30 Oktober 2019 16:12
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta mengusut kasus salah input rencana anggaran Rp82 miliar untuk lem aibon. Dalih salah input rencana anggaran dinilai tak masuk akal.
 
"Itu kan dokumen negara yang tidak boleh salah," kata pengamat kebijakan publik Agus Pambagio kepada Medcom.id, Rabu, 30 Oktober 2019.
 
Menurut Agus, dokumen seharusnya tak diunggah jika memang ada kesalahan input. Namun, data salah input kadung tersebar ke publik meski aksesnya sudah ditutup.

Agus menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perlu menginvestigasi kesalahan tersebut. Mulai memanggil kepala dinas terkait hingga menyerahkan pada aparat kepolisian.
 
Dia mengusulkan Anies mencari tahu siapa yang penginput data. Menurut Agus, melacak penginput data bukanlah hal sulit.
 
"Pasti ada rekam jejaknya, ini kan bahas anggaran. Kalau masih ngeles DPRD bisa minta aparat untuk meneliti," tutur Agus.
 
Agus heran salah input masih terjadi. Padahal, sistem anggaran digital sudah berlaku sejak era mantan Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama.
 
"Kok masih bisa gitu (salah input)? Tinggal pencet-pencet dan backup (data)-nya ada," ucap dia.
 
Disdik DKI menyebut munculnya angka Rp82 miliar untuk lem aibon yang menjadi perhatian legislator PSI merupakan kesalahan input data. Angka itu muncul dalam rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
 
"Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya untuk diperbaiki," kata Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati di Jakarta seperti dilansir Antara, Selasa, 29 Oktober 2019.
 
Di sisi lain, Anies sebenarnya telah menangkap ketidakberesan angka dalam penyusunan anggaran. Dalam rapat pembahasan rancangan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa kali mengomeli bawahannya terkait anggaran belanja tak penting. Anies mengomentari belanja kertas yang mencapai ratusan miliar.
 
"Ini karena kecil-kecil, sembunyi-sembunyi sana sini, lolos, yang meloloskan siapa? Gubernur DKI Jakarta yang (disebut) meloloskan itu, betul enggak Bapak Ibu semua? Kita-kita ini yang meloloskan, makanya ini kita petani(menelisik secara cermat)satu-satu," kata Anies dalam rapat yang diadakan pada Rabu, 23 Oktober 2019.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan