Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mau buru-buru menyampaikan hasil survei penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, hasil survei sengaja disimpan lantaran masih perlu koordinasi dengan sejumlah pihak lebih dulu.
"Sebenarnya sudah ready sekitar satu bulan yang lalu, tapi waktu itu kami putuskan hold untuk diberi kesempatan kita melakukan koordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Medeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, 26 Maret 2018.
Sandi mengungkapkan hasil survei yang akan dirilis nanti mengukur kepuasan masyarakat yang datang ke Tanah Abang. Ia menegaskan, survei bukan dari sosial media atau warga sekitar.
"(Survei pada) orang yang datang ke Tanah Abang, baik itu yang pengguna kereta api, pejalan kaki di sekitar Tanah Abang, teman-teman pedagang kecil dan juga teman-temen angkot," ungkap Sandi.
Sebelumnya, Pemprov DKI mengadakan survei untuk menilai seberapa efektif penutupan Jalan Jatibaru Raya. Setelah itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan mengambil langkah lanjutan soal penataan Tanah Abang tahap menengah.
(Baca juga: Ombudsman Menilai Penutupan Jalan Jatibaru Maladministasi)
Pasalnya, ada beberapa pihak kurang setuju dengan penutpuan jalan itu. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, misalnya, sudah berkirim surat meminta Jalan Jatibaru dibuka kembali.
Sebab, semenjak ditutup lalu lintas macet. Paguyuban angkot di sekitar Jalan Jatibaru juga sudah beberapa kali demo meminta jalan dibuka. Lantaran jalan ditutup, mereka tidak bisa mencari penumpang.
Penertiban di Kota Tua
Orang nomor dua di DKI Jakarta ini menyebut, Pemprov DKI akan segera menata pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua. Ia melihat potensi ekonomi yang sangat besar di sana.
"Sayang kalau tidak dimanfaatkan. Mungkin kita akan tata tiga atau empat kali lebih besar dari sebelumnya. Karena setelah saya hari Jumat dan Minggu ke sana, melihat pariwisatanya meningkat," pungkas Sandi.
(Baca juga: Dishub Janji Buka Jalan Jatibaru Raya)
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4KZOyV6N" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mau buru-buru menyampaikan hasil survei penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, hasil survei sengaja disimpan lantaran masih perlu koordinasi dengan sejumlah pihak lebih dulu.
"Sebenarnya sudah
ready sekitar satu bulan yang lalu, tapi waktu itu kami putuskan
hold untuk diberi kesempatan kita melakukan koordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Medeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, 26 Maret 2018.
Sandi mengungkapkan hasil survei yang akan dirilis nanti mengukur kepuasan masyarakat yang datang ke Tanah Abang. Ia menegaskan, survei bukan dari sosial media atau warga sekitar.
"(Survei pada) orang yang datang ke Tanah Abang, baik itu yang pengguna kereta api, pejalan kaki di sekitar Tanah Abang, teman-teman pedagang kecil dan juga teman-temen angkot," ungkap Sandi.
Sebelumnya, Pemprov DKI mengadakan survei untuk menilai seberapa efektif penutupan Jalan Jatibaru Raya. Setelah itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan mengambil langkah lanjutan soal penataan Tanah Abang tahap menengah.
(Baca juga:
Ombudsman Menilai Penutupan Jalan Jatibaru Maladministasi)
Pasalnya, ada beberapa pihak kurang setuju dengan penutpuan jalan itu. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, misalnya, sudah berkirim surat meminta Jalan Jatibaru dibuka kembali.
Sebab, semenjak ditutup lalu lintas macet. Paguyuban angkot di sekitar Jalan Jatibaru juga sudah beberapa kali demo meminta jalan dibuka. Lantaran jalan ditutup, mereka tidak bisa mencari penumpang.
Penertiban di Kota Tua
Orang nomor dua di DKI Jakarta ini menyebut, Pemprov DKI akan segera menata pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua. Ia melihat potensi ekonomi yang sangat besar di sana.
"Sayang kalau tidak dimanfaatkan. Mungkin kita akan tata tiga atau empat kali lebih besar dari sebelumnya. Karena setelah saya hari Jumat dan Minggu ke sana, melihat pariwisatanya meningkat," pungkas Sandi.
(Baca juga:
Dishub Janji Buka Jalan Jatibaru Raya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)