medcom.id Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini pengoperasian simpang susun Semanggi bisa mengurangi kemacetan hingga 30%.
"Paling tidak 30% kemacetan bisa dikurangi di kawasan Semanggi. Saya juga sangat mengapresiasi arsiteknya yang bisa membangun jalan tanpa mengganggu keindahan Semanggi sebelumnya," ujar Basuki, di Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa 25 April 2017.
Pukul 24.00 WIB malam tadi, simpang susun Semanggi 100 persen tersambung. Budi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyaksikan langsung momen penyambungan jembatan ini.
Basuki Hadimuljono menambahkan jembatan tak bisa langsung beroperasi. Masih ada sejumlah perbaikan seperti pengelasan, pengaspalan, dan pencahayaan. Selain itu, kelayakan jembatan harus diuji terlebih dulu oleh Komite Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan sebelum digunakan.
"Kalau sudah dapat sertifikasi, baru dapat beroperasi," kata Basuki.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga yakin simpang susun Semanggi mampu mengurai kemacetan.
"Simpang susun Semanggi ini akan mengurai kemacetan di Semanggi minimal 30 persen," kata Ahok saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan simpang susun Semanggi, Kamis 23 Februari.
Proyek pembangunan simpang susun Semanggi ini tak berasal dari APBD DKI. Dana bersumber dari salah satu perusahaan Jepang, PT Mouri, yang menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada DKI dalam bentuk infrastruktur jembatan senilai Rp360 miliar.
medcom.id Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini pengoperasian simpang susun Semanggi bisa mengurangi kemacetan hingga 30%.
"Paling tidak 30% kemacetan bisa dikurangi di kawasan Semanggi. Saya juga sangat mengapresiasi arsiteknya yang bisa membangun jalan tanpa mengganggu keindahan Semanggi sebelumnya," ujar Basuki, di Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa 25 April 2017.
Pukul 24.00 WIB malam tadi, simpang susun Semanggi 100 persen
tersambung. Budi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyaksikan langsung momen penyambungan jembatan ini.
Basuki Hadimuljono menambahkan jembatan tak bisa langsung beroperasi. Masih ada sejumlah perbaikan seperti pengelasan, pengaspalan, dan pencahayaan. Selain itu, kelayakan jembatan harus diuji terlebih dulu oleh Komite Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan sebelum digunakan.
"Kalau sudah dapat sertifikasi, baru dapat beroperasi," kata Basuki.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga yakin simpang susun Semanggi mampu
mengurai kemacetan.
"Simpang susun Semanggi ini akan mengurai kemacetan di Semanggi minimal 30 persen," kata Ahok saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan simpang susun Semanggi, Kamis 23 Februari.
Proyek pembangunan simpang susun Semanggi ini tak berasal dari APBD DKI. Dana bersumber dari salah satu perusahaan Jepang, PT Mouri, yang menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada DKI dalam bentuk infrastruktur jembatan senilai Rp360 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)