Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan pembatasan sosisal berskala besar (PSBB) total pada Senin, 14 September 2020. Alasannya, kapasitas tempat tidur isolasi pasien virus korona (covid-19) semakin menipis.
Saat ini terdapat 4.053 tempat tidur isolasi dengan persentase pemakaian sebesar 77 persen. Sedangkan, jumlah tempat tidur ICU sebanyak 528, persentase pemakaian sebesar 83 persen. Data ini diambil dari 67 rumah sakit (RS) rujukan pada Minggu, 6 September 2020.
"Data yang kita miliki, 17 September tempat tidur yang kita miliki akan penuh dan habis itu tak mampu menampung lagi," kata Anies dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu, 9 September 2020.
Anies mengakui Pemprov DKI bakal menambah kapasitas ruang isolasi khusus covid-19 sebanyak 20 persen menjadi 4.807 tempat tidur. Namun, jumlah ruang isolasi itu diyakini tidak akan cukup menampung pasien jika angka positif virus korona di DKI terus meroket setiap harinya.
Baca: Tanpa PSBB Total, ICU Hanya Bertahan Seminggu
Dia juga memprediksi kapasitas ICU penuh pada 15 September 2020 jika penularan virus korona di Jakarta masih seperti sekarang. Padahal, kata dia, Pemprov DKI sedang berusaha menaikkan kapasitas ICU menjadi 636 tempat tidur.
"Namun, tanpa usaha pembatasan lebih ketat, maka ICU khusus covid di Jakarta sesudah dinaikkan kapasitasnya pun bisa penuh pada 25 September," kata dia.
Anies mengatakan penambahan ruang isolasi atau ICU akan sia-sia jika PSBB transisi masih diberlakukan. Dia yakin PSBB total mampu menekan angka positif korona di Ibu Kota.
Faktor lain pemberlakuan kembali PSBB adalah angka kematian yang terus bertambah. Per Rabu, 9 September 2020, terdapat 1.347 orang meninggal karena covid-19.
"Artinya semakin banyak kasus probable meninggal yang harus dimakamkan dengan protap covid-19 sebelum sempat keluar hasil positif," kata dia.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan memberlakukan pembatasan sosisal berskala besar (PSBB) total pada Senin, 14 September 2020. Alasannya, kapasitas tempat tidur isolasi pasien
virus korona (covid-19) semakin menipis.
Saat ini terdapat 4.053 tempat tidur isolasi dengan persentase pemakaian sebesar 77 persen. Sedangkan, jumlah tempat tidur ICU sebanyak 528, persentase pemakaian sebesar 83 persen. Data ini diambil dari 67 rumah sakit (RS) rujukan pada Minggu, 6 September 2020.
"Data yang kita miliki, 17 September tempat tidur yang kita miliki akan penuh dan habis itu tak mampu menampung lagi," kata Anies dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu, 9 September 2020.
Anies mengakui Pemprov DKI bakal menambah kapasitas ruang isolasi khusus
covid-19 sebanyak 20 persen menjadi 4.807 tempat tidur. Namun, jumlah ruang isolasi itu diyakini tidak akan cukup menampung pasien jika angka positif virus korona di DKI terus meroket setiap harinya.
Baca:
Tanpa PSBB Total, ICU Hanya Bertahan Seminggu
Dia juga memprediksi kapasitas ICU penuh pada 15 September 2020 jika penularan virus korona di Jakarta masih seperti sekarang. Padahal, kata dia,
Pemprov DKI sedang berusaha menaikkan kapasitas ICU menjadi 636 tempat tidur.
"Namun, tanpa usaha pembatasan lebih ketat, maka ICU khusus covid di Jakarta sesudah dinaikkan kapasitasnya pun bisa penuh pada 25 September," kata dia.
Anies mengatakan penambahan ruang isolasi atau ICU akan sia-sia jika PSBB transisi masih diberlakukan. Dia yakin PSBB total mampu menekan angka positif korona di Ibu Kota.
Faktor lain pemberlakuan kembali PSBB adalah angka kematian yang terus bertambah. Per Rabu, 9 September 2020, terdapat 1.347 orang meninggal karena covid-19.
"Artinya semakin banyak kasus probable meninggal yang harus dimakamkan dengan protap covid-19 sebelum sempat keluar hasil positif," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)