Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Medcom.id/Nur Azizah).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Medcom.id/Nur Azizah).

Anies Menanggapi Saran Ahok soal Banjir

Nur Azizah • 02 Mei 2019 11:32
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi saran mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait penanganan banjir. Ahok menyarankan agar Pemprov DKI memperhatikan saringan sampah dan memaksimalkan pompa air agar tidak terjadi genangan.
 
Menanggapi itu, Anies menyebut banjir baru sampai bantaran sungai. Karena itu, pompa air tak perlu difungsikan.
 
"Kalau yang pekan lalu itu terjadinya di wilayah-wilayah sebelum masuk ke pusat kota. Belum sampai ke wilayah pompa," kata Anies di Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2019.

Mantan Mendikbud ini juga mengatakan banjir belum sampai ke wilayah saringan air. Banjir masih di kawasan Jatinegara, Kampung Pulo, dan Klender.
 
"Itu semua masih di wilayah (Jakarta) Selatan dan Timur. Nah, pompa-pompa kita itu banyaknya di (Jakarta) Pusat dan (Jakarta) Utara. Itu wilayah kebanyakan pompa," jelas Anies.
 
Baca juga: Anies Sebut Banjir Era Ahok Lebih 'Heboh'
 
Kendati begitu, Anies berterima kasih atas saran Ahok. Ia mengaku bakal menangani dan mengantisipasi isu-isu teknis dengan baik.
 
Selasa, 30 Mei 2019, Basuki Tjahaja Purnama membagikan pengalamannya saat menangani banjir. Menurutnya, infrastruktur pengendalian banjir di Ibu Kota sudah mumpuni, hanya perlu kesigapan.
 
"Kalau pengalaman saya, sebenarnya Jakarta itu pompanya sudah cukup oke, tanggul juga sudah oke. Jadi, perhatikan waktu (musim) hujan sama kemarau," kata Ahok di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2019.
 
Ahok menyampaikan petugas harus jeli memperkirakan kapan hujan akan turun. Petugas juga tidak boleh terlambat menghidupkan mesin pompa.
 
"Jamnya mesti dipenuhi. Jangan menghidupkan pompanya telat, kalau telat enggak keburu," tegas Ahok.
 
Baca juga: Soal Banjir, Anies Sebut Jakarta adalah Korban
 
Mantan Bupati Belitung Timur ini menuturkan, bila pompa sudah terendam, tidak akan berfungsi. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pertambangan, Ahok mengaku tahu betul teori tersebut. 
 
"Saya orang tambang, teori tambang itu kalau menghidupkan pompanya telat, sudah terlalu tinggi airnya, bisa enggak keburu. Saya kira mungkin tergenang karena ada pompa yang telat. Tapi saya enggak tahu juga," ucap dia.
 
Yang tak kalah penting yang harus diperhatikan ialah saringan sampah. Saringan sampah harus bersih agar air tak tersumbat.
 
"Kalau hujan biasanya kayu, ranting nutupi saringan. Kita dulu selalu taruh alat berat di sana. Kalau saringan tertutup, volume air kan enggak bisa turun cepat. Pasukan oranye dan biru juga mesti keliling untuk mengecek," ucap Ahok.
 
Saat ditanya lebih lanjut, mana yang lebih baik antara normalisasi dan naturalisasi Ahok enggan menjawab. "Saya sudah hampir tiga tahun enggak tahu (masalah Jakarta)," kata Ahok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan