OK Otrip trayek OK-06--Medcom--Faisal Abdalla
OK Otrip trayek OK-06--Medcom--Faisal Abdalla

Menjajal Transportasi Satu Tarif ala Anies-Sandi

Faisal Abdalla • 18 Januari 2018 12:27
Jakarta: Pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta lalu, salah satu janji pasangan Anies-Sandi adalah mewujudkan angkutan umum satu tarif. Program itu dikenal dengan nama One Karcis One Trip (OK Otrip). 
 
OK Otrip kini telah memasuki masa uji coba. Masyarakat sudah bisa menjajal program andalan Anies-Sandi di bidang transportasi itu.
 
Medcom.id mencoba menjajal OK Otrip trayek OK-06. Trayek tersebut melayani rute Kampung Rambutan-Pondok Gede, Jakarta Timur.  

Baca: Pembayaran dengan OK Otrip Dibatasi Waktu
 
Perjalanan dimulai dari halte Transjakarta Kampung Rambutan. Penumpang harus memiliki kartu OK Otrip untuk bisa menikmati program ini. Kartu OK Otrip bisa didapat di halte-halte Transjakarta dengan harga Rp40 ribu. 
 
"Harganya Rp40 ribu dengan isi saldo Rp20 ribu," ujar petugas Transjakarta, di loket Halte Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018. 
 
Dengan program OK Otrip, penumpang hanya dikenakan biaya Rp3.500 berapa kali pun penumpang berganti moda transportasi. Namun tarif datar tersebut memiliki batas waktu, yaitu selama tiga jam. 
 
Top up atau isi ulang saldo kartu OK Otrip bisa dilakukan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau di tiap halte Transjakarta. 
 
Setelah mendapatkan tiket, penumpang diarahkan menuju armada angkot OK Otrip yang terparkir tak jauh dari halte Transjakarta. Hanya ada sekitar tiga armada yang menunggu untuk diberangkatkan. Armada OK Otrip mudah dikenali karena dilengkapi dengan stiker bertanda khusus. 
 
Sebelum menaiki angkot, penumpang diarahkan petugas Transjakarta untuk menempelkan kartu OK Otrip tadi di mesin tap yang terpasang di dasbor depan mobil. Tunggu hingga lampu mesin berwarma hijau, maka transaksi selesai, penumpang dipersilakan naik. 
 
Menjajal Transportasi Satu Tarif ala Anies-Sandi
OK Otrip trayek OK-06--Medcom--Faisal Abdalla
 
Setiap armada OK Otrip yang berangkat didampingi oleh satu petugas dari Transjakarta. Armada diberangkatkan setiap 10 menit, meski belum ada penumpang yang naik. 
 
"Trayek OK-06 ini baru memiliki 14 armada. Armada diberangkatkan setiap 10 menit," ujar petugas Transjakarta, Agung Wahyu ketika berbincang dengan Medcom.id
 
Tak sampai lima menit menunggu, armada akhirnya meluncur ke rute tujuan, yaitu Pondok Gede. Layaknya Transjakarta, armada angkot OK Otrip tak bisa berhenti sembarangan. 
 
"Kita hanya boleh berhenti di titik-titik yang sudah terpasang tanda berhenti. Tak bisa sembarangan," ujar pengemudi armada OK Otrip, Nanang Subarna. 
 
Baca: Tiga Kendala Percobaan OK Otrip Trayek Kampung Melayu-Duren Sawit
 
Ada 34 titik pemberhentian di sepanjang rute Kampung Rambutan- Pondok Gede. Nanang mengatakan rute tersebut merupakan trayek yang sempat dihapus, namun dihidupkan lagi pada program OK Otrip. 
 
"Rute ini sebetulnya tidak bisa dibilang baru. Karena dulu pernah ada, namun sempat dihilangkan," tukas Nanang. 
 
Meski begitu, trayek OK-06 ini masih sepi penumpang. Sepanjang perjalanan, tak ada satu pun penumpang yang naik. Agung mengakui masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang prorgam ini. "Sepertinya banyak yang masih belum tahu. Padahal selama uji coba ini gratis," tukas Agung. 
 
Ia mengatakan selama masa uji coba ini, ia memperbolehkan penumpang yang terlanjur memberhentikan armada OK Otrip di tengah jalan untuk naik. Hal tersebut dilakukan untuk sosialisasi. 
 
"Kita mempersilakan naik jika ada yang terlanjur berhentikan kami di tengah jalan. Tapi ini untuk sosialisasi saja. Kita kasih tahu nanti kalau sudah beroprasi sepenuhnya harus naik dari titik yang ditentukan dan harus pakai kartu," tukas Agung. 
 
Tak sampai satu jam, armada akhirnya tiba di tempat tujuan akhir Pondok Gede. Trayek OK-06 ini beroprasi dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan