medcom.id, Jakarta: Wajah jembatan penyeberangan orang (JPO) di Ibu Kota masih 'compang-camping'. Sejumlah JPO dipasang papan reklame. Ada juga JPO dipakai meletakkan spanduk.
Pantauan di lapangan, Senin (26/9/2016), papan reklame dapat dilihat di JPO halte Bus Transjakarta Tegalan, Matraman, Jakarta Timur. Papan reklame itu berpesan soal ajakan untuk membuang sampah di tempatnya agar Jakarta menjadi kota yang bersih.
Panjang reklame tersebut sekitar tiga meter, dan tinggi 40 sentimeter. Papan reklame ditempatkan di sisi lantai jembatan.
Sementara itu di halte Bus Transjakarta Matraman 1 terdapat dua papan reklame mirip yang ada di JPO Pasar Minggu. Papan reklame yang bisa dilihat dari arah Jatinegara itu bertuliskan pesan moral. Sedangkan dari arah Gunung Sahari hanya tampak penyangga.
Baca: Pemprov DKI Bakal Larang Pemasangan Iklan di JPO
Pemandangan serupa terlihat di JPO halte Bus Transjakarta Pal Putih, Kramat, Jakarta Pusat. Terdapat dua papan reklame besar yang masing-masing hanya terlihat jika ada yang datang dari arah Salemba dan Gunung Sahari. Dari semua papan reklame yang ada, penyangga terbilang tidak bermasalah karena tidak nampak karat.
Petugas Damkar DKI Jakarta mengevakuasi JPO yang roboh di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (24/9/2016) -- ANT/Reno Esnir
Karat justru terlihat di beberapa sudut JPO. Bahkan ada yang sampai menyebabkan lubang di lantai seperti JPO yang ada di depan Plaza Kenari Mas, Salemba, Jakarta PUsat. Kemudian, karat ada juga yang mengakibatkan tiang pagar lepas. Sementara banyak juga fiber glass terbuka di beberapa atap JPO.
Baca: Ahok Sebut Ada Mafia Iklan Ingin Kuasai JPO
Pada 24 September, JPO Pasar Minggu roboh diterpa hujan dan angin kencang. Kejadian itu memakan tiga korban jiwa, dan sejumlah orang luka-luka.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melarang seluruh jenis reklame dan iklan dipasang di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Hal ini disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurut Ahok baik iklan berupa papan reklame maupun light emitting dioda (LED) tetap berpotensi membuat JPO ambruk, seperti yang terjadi di JPO Pasar Minggu, Sabtu 24 September. "Tidak ada lagi mau reklame maupun LED. Pokoknya JPO tidak boleh ditutupi," kata Ahok di Balai Kota, Senin 26 September.
medcom.id, Jakarta: Wajah jembatan penyeberangan orang (JPO) di Ibu Kota masih 'compang-camping'. Sejumlah JPO dipasang papan reklame. Ada juga JPO dipakai meletakkan spanduk.
Pantauan di lapangan, Senin (26/9/2016), papan reklame dapat dilihat di JPO halte Bus Transjakarta Tegalan, Matraman, Jakarta Timur. Papan reklame itu berpesan soal ajakan untuk membuang sampah di tempatnya agar Jakarta menjadi kota yang bersih.
Panjang reklame tersebut sekitar tiga meter, dan tinggi 40 sentimeter. Papan reklame ditempatkan di sisi lantai jembatan.
Sementara itu di halte Bus Transjakarta Matraman 1 terdapat dua papan reklame mirip yang ada di JPO Pasar Minggu. Papan reklame yang bisa dilihat dari arah Jatinegara itu bertuliskan pesan moral. Sedangkan dari arah Gunung Sahari hanya tampak penyangga.
Baca: Pemprov DKI Bakal Larang Pemasangan Iklan di JPO
Pemandangan serupa terlihat di JPO halte Bus Transjakarta Pal Putih, Kramat, Jakarta Pusat. Terdapat dua papan reklame besar yang masing-masing hanya terlihat jika ada yang datang dari arah Salemba dan Gunung Sahari. Dari semua papan reklame yang ada, penyangga terbilang tidak bermasalah karena tidak nampak karat.
Petugas Damkar DKI Jakarta mengevakuasi JPO yang roboh di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (24/9/2016) -- ANT/Reno Esnir
Karat justru terlihat di beberapa sudut JPO. Bahkan ada yang sampai menyebabkan lubang di lantai seperti JPO yang ada di depan Plaza Kenari Mas, Salemba, Jakarta PUsat. Kemudian, karat ada juga yang mengakibatkan tiang pagar lepas. Sementara banyak juga fiber glass terbuka di beberapa atap JPO.
Baca: Ahok Sebut Ada Mafia Iklan Ingin Kuasai JPO
Pada 24 September, JPO Pasar Minggu roboh diterpa hujan dan angin kencang. Kejadian itu memakan tiga korban jiwa, dan sejumlah orang luka-luka.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melarang seluruh jenis reklame dan iklan dipasang di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Hal ini disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurut Ahok baik iklan berupa papan reklame maupun light emitting dioda (LED) tetap berpotensi membuat JPO ambruk, seperti yang terjadi di JPO Pasar Minggu, Sabtu 24 September. "Tidak ada lagi mau reklame maupun LED. Pokoknya JPO tidak boleh ditutupi," kata Ahok di Balai Kota, Senin 26 September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)