medcom.id, Jakarta: Rekonstruksi perampokan rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, sudah selesai. Rekonstruksi dilaksanakan pukul 07.40 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Penyidik manelisik apakah pelaku perampokkan sengaja menghilangkan nyawa korban atau tidak. "Tujuan awal mereka merampok, tapi kan kita juga tahu semua dengan tempat (toilet) yang segitu sempit. Dengan jumlah orang yang segitu banyak dan jumlah oksigen yang tersedia itu kan secara otomatis berpengaruh kepada siapapun yang ada di dalam situ," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Agus Budjiono di lokasi, Kamis (19/1/2017).
Agung menjelaskan, dalam rekonstruksi yang hanya melibatkan tersangka Ridwan Sitorus alias Ius Pane ini memperagakan 75 adegan. Polisi menambah adegan yang didapat dari keterangan saksi korban pada proses prarekonstruksi beberapa waktu lalu.
"Ada beberapa tambahan. Kalau kemarin ada 72, sekarang ada 75," jelas Agung.
Agung menjelaskan, saat ini polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan 338 KUHP tentang pembunuhan.
"Kalau terbukti, nanti kita akan lakukan pemberatan dengan 340 KUHP (pembunuhan berencana). Setelah rekonstruksi kita lakukan pemberkasan dan koordinasikan dengan kejaksaan yang ikut rekonstruksi supaya lebih tergambar," kata Agung.
Baca: Polisi Tambah Adegan Rekonstruksi Perampokan Pulomas
Polisi urung melibatkan seluruh tersangka dalam rekonstruksi perampokan rumah Dodi Triono. Dua tersangka masih menjalani perawatan, akibat luka tembak.
Dua tersangka yang tidak bisa dilibatkan adalah Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga. Keduanya masih mendapat perawatan di Polres Metro Jakarta Timur.
Hanya Ridwan Sitorus alias Ius Pane, yang dilibatkan dalam rekonstruksi perampokan rumah Dodi Triono. Sementara itu, seluruh peran korban digantikan oleh polisi wanita.
Baca: Masih Pincang, 2 Tersangka Perampokan Pulomas tak Ikut Rekonstruksi
Sebelumnya Ramlan cs menyatroni rumah Dodi di Pulomas, 26 Desember. Komplotan perampok kambuhan ini menyekap seluruh penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam dari 11 orang yang disekap komplotan Ramlan tak dapat bertahan hidup karena kekurangan oksigen. Mereka tewas. Keenam korban itu masing-masing Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir).
Lima korban lain selamat. Mereka adalah Zanetta Kalila Amaria (anak kedua Dodi Triono), Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy.
Ramlan ditangkap polisi bersama Erwin Situmorang, anak buahnya, Rabu, 28 Desember. Keduanya dicokok di rumah yang dikontrak Ronal Butarbutar, adik Ramlan, di Jalan Kalong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
Ramlan tewas ditembak karena mencoba melawan saat ditangkap. Erwin juga ditembak tetapi masih hidup dan kini dirawat di RS Polri.
Tak lama dari penangkapan Ramlan dan Erwin, polisi menciduk Alfins Bernius Sinaga. Ia ditangkap di Perumahan Vila Mas, Bekasi, Jawa Barat, malam 28 Desember. Alfins juga ditembak di bagian kaki.
Alfins berperan sebagai sopir ketika kelompok Ramlan beraksi di rumah Dodi Triono. Polisi juga mencokok Ronal, adik Ramlan. Ia diduga menyembunyikan sang kakak dan anak buahnya, Erwin, di Bekasi.
Pada 1 Januari pagi Ridwan dicokok saat hendak menaiki bus di Pul Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Medan, Sumatera Utara. Erwin, Alfins, dan Ridwan pun segera harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
medcom.id, Jakarta: Rekonstruksi perampokan rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, sudah selesai. Rekonstruksi dilaksanakan pukul 07.40 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Penyidik manelisik apakah pelaku perampokkan sengaja menghilangkan nyawa korban atau tidak.
"Tujuan awal mereka merampok, tapi kan kita juga tahu semua dengan tempat (toilet) yang segitu sempit. Dengan jumlah orang yang segitu banyak dan jumlah oksigen yang tersedia itu kan secara otomatis berpengaruh kepada siapapun yang ada di dalam situ," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Agus Budjiono di lokasi, Kamis (19/1/2017).
Agung menjelaskan, dalam rekonstruksi yang hanya melibatkan tersangka Ridwan Sitorus alias Ius Pane ini memperagakan 75 adegan. Polisi menambah adegan yang didapat dari keterangan saksi korban pada proses prarekonstruksi beberapa waktu lalu.
"Ada beberapa tambahan. Kalau kemarin ada 72, sekarang ada 75," jelas Agung.
Agung menjelaskan, saat ini polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan 338 KUHP tentang pembunuhan.
"Kalau terbukti, nanti kita akan lakukan pemberatan dengan 340 KUHP (pembunuhan berencana). Setelah rekonstruksi kita lakukan pemberkasan dan koordinasikan dengan kejaksaan yang ikut rekonstruksi supaya lebih tergambar," kata Agung.
Baca: Polisi Tambah Adegan Rekonstruksi Perampokan Pulomas
Polisi urung melibatkan seluruh tersangka dalam rekonstruksi perampokan rumah Dodi Triono. Dua tersangka masih menjalani perawatan, akibat luka tembak.
Dua tersangka yang tidak bisa dilibatkan adalah Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga. Keduanya masih mendapat perawatan di Polres Metro Jakarta Timur.
Hanya Ridwan Sitorus alias Ius Pane, yang dilibatkan dalam rekonstruksi perampokan rumah Dodi Triono. Sementara itu, seluruh peran korban digantikan oleh polisi wanita.
Baca: Masih Pincang, 2 Tersangka Perampokan Pulomas tak Ikut Rekonstruksi
Sebelumnya Ramlan cs menyatroni rumah Dodi di Pulomas, 26 Desember. Komplotan perampok kambuhan ini menyekap seluruh penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam dari 11 orang yang disekap komplotan Ramlan tak dapat bertahan hidup karena kekurangan oksigen. Mereka tewas. Keenam korban itu masing-masing Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir).
Lima korban lain selamat. Mereka adalah Zanetta Kalila Amaria (anak kedua Dodi Triono), Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy.
Ramlan ditangkap polisi bersama Erwin Situmorang, anak buahnya, Rabu, 28 Desember. Keduanya dicokok di rumah yang dikontrak Ronal Butarbutar, adik Ramlan, di Jalan Kalong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
Ramlan tewas ditembak karena mencoba melawan saat ditangkap. Erwin juga ditembak tetapi masih hidup dan kini dirawat di RS Polri.
Tak lama dari penangkapan Ramlan dan Erwin, polisi menciduk Alfins Bernius Sinaga. Ia ditangkap di Perumahan Vila Mas, Bekasi, Jawa Barat, malam 28 Desember. Alfins juga ditembak di bagian kaki.
Alfins berperan sebagai sopir ketika kelompok Ramlan beraksi di rumah Dodi Triono. Polisi juga mencokok Ronal, adik Ramlan. Ia diduga menyembunyikan sang kakak dan anak buahnya, Erwin, di Bekasi.
Pada 1 Januari pagi Ridwan dicokok saat hendak menaiki bus di Pul Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Medan, Sumatera Utara. Erwin, Alfins, dan Ridwan pun segera harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)