Suasana rekontruksi perampokan di Pulomas--Metrotvnews.com/Deny Irwanto
Suasana rekontruksi perampokan di Pulomas--Metrotvnews.com/Deny Irwanto

Polisi Tambah Adegan Rekonstruksi Perampokan Pulomas

Deny Irwanto • 19 Januari 2017 09:34
medcom.id, Jakarta: Polres Metro Jakarta Timur akan menambah adegan rekonstruksi perampokan di Pulomas. Sehingga ada 75 adegan yang bakal diperagakan.
 
"Kita akan lakukan khusus di sini ada 75 adegan. Ada penambahan dari temuan prarekontruksi. Ada statement tambahan yang masuk dari saksi yang kita hadirkan adalah empat orang dari pembantu rumah tangga," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono saat ditemui di lokasi, Kamis (19/1/2017).
 
Pantauan Metrotvnews.com, rekonstruksi sudah dimulai sekitar pukul 07.40 WIB. Seluruh peran korban perampokan digantikan oleh polisi wanita.

Baca: Pra-rekonstruksi Menggambarkan 72 Adegan Perampokan di Pulomas
 
Selain itu, rekonstruksi juga dihadiri oleh pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Timur. "Rekonstruksi ini nantinya akan kita lampirkan di berkas. Kemudian dilimpahkan ke kejaksaan nantinya," jelas Agung.
 
Baca: Seluruh Tersangka akan Ikut Rekonstruksi Perampokan Pulomas
 
Sebelumnya, ada 72 adegan pra-rekonstruksi perampokan dan pembunuhan di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, berakhir. Kapolres Jakarta Timur Kombes Muhamad Agung Budijono mengatakan, komplotan Ramlan cs hanya mengambil beberapa barang dan duit milik Dodi Triono.
 
Peran Ramlan paling dominan dalam perampokan ini. "Total ada 16 menit dari masuk dan keluar lagi. Sengaja atau tidak sengaja, kelompok pelaku punya spesialisasi untuk merampok," jelas Agung.
 
Pada 26 Desember 2016, Ramlan cs menyatroni rumah Dodi di Pulomas. Komplotan perampok kambuhan ini menyekap seluruh penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
 
Enam dari 11 orang yang disekap komplotan Ramlan tak dapat bertahan hidup karena kekurangan oksigen. Mereka tewas. Keenam korban itu masing-masing Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir).
 
Lima korban lain selamat. Mereka adalah Zanetta Kalila Amaria (anak kedua Dodi Triono), Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy.
 
Ramlan ditangkap polisi bersama Erwin Situmorang, anak buahnya, Rabu, 28 Desember. Keduanya dicokok di rumah yang dikontrak Ronal Butarbutar, adik Ramlan, di Jalan Kalong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
 
Ramlan tewas didor karena mencoba melawan saat ditangkap. Erwin juga ditembak tetapi masih hidup dan kini dirawat di RS Polri.
 
Tak lama dari penangkapan Ramlan dan Erwin, polisi menciduk Alfins Bernius Sinaga. Ia ditangkap di Perumahan Vila Mas, Bekasi, Jawa Barat, malam 28 Desember. Alfins juga ditembak di bagian kaki.
 
Alfins berperan sebagai sopir ketika kelompok Ramlan beraksi di rumah Dodi Triono. Polisi juga mencokok Ronal, adik Ramlan. Ia diduga menyembunyikan sang kakak dan anak buahnya, Erwin, di Bekasi.
 
Pada 1 Januari pagi Ridwan dicokok saat hendak menaiki bus di Pul Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Medan, Sumatera Utara. Erwin, Alfins, dan Ridwan pun segera harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan