medcom.id, Jakarta: Polres Metro Jakarta Timur hari ini menggelar rekonstruksi kasus perampokan di Pulomas. Seluruh tersangka akan ikut proses rekonstruksi di rumah Dodi Triono.
"Seluruh tersangka akan diikutkan rencananya. Karena sebelumnya sudah keluar tersangka dari rumah sakit," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono saat ditemui di lokasi rekonstruksi, Kamis (19/1/2017).
Agung menjelaskan, dalam rekonstruksi ini, polisi juga akan mengganti peran seluruh korban. Peran diganti sama seperti proses prarekonstruksi yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Rumah Dodi Triono--Metrotvnews.com/Deny Irwanto
Alasan penggantian peran korban, lantaran khawatir dengan psikologis korban yang belum normal. "Kemungkinan peran semua korban akan diganti, karena faktor psikologis. Kecuali di persidangan, kan lain lagi nanti," jelas Agung.
Baca: Pra-rekonstruksi Menggambarkan 72 Adegan Perampokan di Pulomas
Untuk saat ini, lanjut Agung, penyidik masih melakukan pemberkasan untuk segera dilimpahkan ke pihak kejaksaan. "Ini berkas masih dilengkapi, nanti ini rekonstruksi tinggal dilampirkan saja di berkas," pungkas Agung.
Rumah Dodi Triono--Metrotvnews.com/Deny Irwanto
Sebelumnya Ramlan cs menyatroni rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulomas, Jakarta Timur, 26 Desember. Komplotan perampok kambuhan ini menyekap seluruh penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam dari 11 orang yang disekap komplotan Ramlan tak dapat bertahan hidup karena kekurangan oksigen. Mereka tewas. Keenam korban itu masing-masing Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir).
Lima korban lain selamat. Mereka adalah Zanetta Kalila Amaria (anak kedua Dodi Triono), Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy.
Ramlan ditangkap polisi bersama Erwin Situmorang, anak buahnya, Rabu, 28 Desember. Keduanya dicokok di rumah yang dikontrak Ronal Butarbutar, adik Ramlan, di Jalan Kalong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
Ramlan tewas ditembak karena mencoba melawan saat ditangkap. Erwin juga ditembak tetapi masih hidup dan kini dirawat di RS Polri.
Baca: RB Otak Perampokan Sadis Pulomas
Tak lama dari penangkapan Ramlan dan Erwin, polisi menciduk Alfins Bernius Sinaga. Ia ditangkap di Perumahan Vila Mas, Bekasi, Jawa Barat, malam 28 Desember. Alfins juga ditembak di bagian kaki.
Alfins berperan sebagai sopir ketika kelompok Ramlan beraksi di rumah Dodi Triono. Polisi juga mencokok Ronal, adik Ramlan. Ia diduga menyembunyikan sang kakak dan anak buahnya, Erwin, di Bekasi.
Pada 1 Januari pagi Ridwan dicokok saat hendak menaiki bus di Pul Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Medan, Sumatera Utara. Erwin, Alfins, dan Ridwan pun segera harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
medcom.id, Jakarta: Polres Metro Jakarta Timur hari ini menggelar rekonstruksi kasus perampokan di Pulomas. Seluruh tersangka akan ikut proses rekonstruksi di rumah Dodi Triono.
"Seluruh tersangka akan diikutkan rencananya. Karena sebelumnya sudah keluar tersangka dari rumah sakit," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono saat ditemui di lokasi rekonstruksi, Kamis (19/1/2017).
Agung menjelaskan, dalam rekonstruksi ini, polisi juga akan mengganti peran seluruh korban. Peran diganti sama seperti proses prarekonstruksi yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Rumah Dodi Triono--Metrotvnews.com/Deny Irwanto
Alasan penggantian peran korban, lantaran khawatir dengan psikologis korban yang belum normal. "Kemungkinan peran semua korban akan diganti, karena faktor psikologis. Kecuali di persidangan, kan lain lagi nanti," jelas Agung.
Baca: Pra-rekonstruksi Menggambarkan 72 Adegan Perampokan di Pulomas
Untuk saat ini, lanjut Agung, penyidik masih melakukan pemberkasan untuk segera dilimpahkan ke pihak kejaksaan. "Ini berkas masih dilengkapi, nanti ini rekonstruksi tinggal dilampirkan saja di berkas," pungkas Agung.
Rumah Dodi Triono--Metrotvnews.com/Deny Irwanto
Sebelumnya Ramlan cs menyatroni rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulomas, Jakarta Timur, 26 Desember. Komplotan perampok kambuhan ini menyekap seluruh penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam dari 11 orang yang disekap komplotan Ramlan tak dapat bertahan hidup karena kekurangan oksigen. Mereka tewas. Keenam korban itu masing-masing Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir).
Lima korban lain selamat. Mereka adalah Zanetta Kalila Amaria (anak kedua Dodi Triono), Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy.
Ramlan ditangkap polisi bersama Erwin Situmorang, anak buahnya, Rabu, 28 Desember. Keduanya dicokok di rumah yang dikontrak Ronal Butarbutar, adik Ramlan, di Jalan Kalong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
Ramlan tewas ditembak karena mencoba melawan saat ditangkap. Erwin juga ditembak tetapi masih hidup dan kini dirawat di RS Polri.
Baca: RB Otak Perampokan Sadis Pulomas
Tak lama dari penangkapan Ramlan dan Erwin, polisi menciduk Alfins Bernius Sinaga. Ia ditangkap di Perumahan Vila Mas, Bekasi, Jawa Barat, malam 28 Desember. Alfins juga ditembak di bagian kaki.
Alfins berperan sebagai sopir ketika kelompok Ramlan beraksi di rumah Dodi Triono. Polisi juga mencokok Ronal, adik Ramlan. Ia diduga menyembunyikan sang kakak dan anak buahnya, Erwin, di Bekasi.
Pada 1 Januari pagi Ridwan dicokok saat hendak menaiki bus di Pul Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Medan, Sumatera Utara. Erwin, Alfins, dan Ridwan pun segera harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)