Jakarta: Sudah 42 tahun becak milik Rusdi melenggang di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Becak kesayangannya sudah kenyang melewati gang-gang sempit, pasar, hingga jalan berlubang.
Sudah 42 tahun Rusdi menjadi Abang becak. Rute perjalanannya tidak pernah keluar dari pasar Petak Sembilan.
Paling banter hanya ke Jalan Kemurnian, Kemenangan, dan Keadilan. Selebihnya, hanya berkeliling sekitar pasar dan vihara Dharma Bhakti.
"Biasanya mengantar penumpang dari pasar ke rumahnya. Jaraknya dekat-dekat," kata Rusdi kepada Medcom.id, Jakarta Barat, Jumat 19 Januari 2018.
Baca: Anies Bakal Bikin Aturan soal Pengoperasian Becak
Sekali mengangkut penumpang, Rusdi hanya mendapat upah Rp7 hingga Rp10 ribu rupiah. Tergantung jarak tempuh. "Jarang sampai Rp20 ribu. Karena deket," ungkapnya.
Kawasan Petak Sembilan, Glodok, seakan menjadi surga bagi penarik becak. Mereka bebas menaik-turunkan penumpang. "Enggak apa-apa, asal enggak di lari ke jalan raya, jalan protokol. Itu baru enggak boleh," ungkapnya.
Tak hanya becak milik Rusdi saja yang hilir-mudik, keluar-masuk gang. Becak milik Yanto pun sudah 20 tahun berkeliling di sana.
Baca: Sandiaga Ingin Becak jadi Ikon Budaya
Yanto mengatakan, di kawasan tersebut setidaknya ada 500 tukang becak. Mereka menyebar di Jembatan Lima, Gang Kancil, dan Glodok.
"Kita enggak ada pangkalan. Jadi menyebar begitu saja. Tapi paling banyak dekat pasar," pungkasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal membuat aturan baru soal perizinan pengoperasian becak. Dia bilang aturan dibuat untuk memberikan rasa aman kepada para pengemudi becak.
"Nanti saya bicara dengan Dinas Perhubungan DKI untuk menata itu semua," ujar Anies kepada awak media di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2018.
Dengan cara itu pula, kata dia, jumlah becak di ibu kota mudah dikontrol.
Anies menuturkan rencana pengoperasian becak belum akan diwujudkan dalam waktu dekat. Rencana masih dimatangkan demi keadilan dan keberpihakan.
Jakarta: Sudah 42 tahun becak milik Rusdi melenggang di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Becak kesayangannya sudah kenyang melewati gang-gang sempit, pasar, hingga jalan berlubang.
Sudah 42 tahun Rusdi menjadi Abang becak. Rute perjalanannya tidak pernah keluar dari pasar Petak Sembilan.
Paling banter hanya ke Jalan Kemurnian, Kemenangan, dan Keadilan. Selebihnya, hanya berkeliling sekitar pasar dan vihara Dharma Bhakti.
"Biasanya mengantar penumpang dari pasar ke rumahnya. Jaraknya dekat-dekat," kata Rusdi kepada
Medcom.id, Jakarta Barat, Jumat 19 Januari 2018.
Baca: Anies Bakal Bikin Aturan soal Pengoperasian Becak
Sekali mengangkut penumpang, Rusdi hanya mendapat upah Rp7 hingga Rp10 ribu rupiah. Tergantung jarak tempuh. "Jarang sampai Rp20 ribu. Karena deket," ungkapnya.
Kawasan Petak Sembilan, Glodok, seakan menjadi surga bagi penarik becak. Mereka bebas menaik-turunkan penumpang. "Enggak apa-apa, asal enggak di lari ke jalan raya, jalan protokol. Itu baru enggak boleh," ungkapnya.
Tak hanya becak milik Rusdi saja yang hilir-mudik, keluar-masuk gang. Becak milik Yanto pun sudah 20 tahun berkeliling di sana.
Baca: Sandiaga Ingin Becak jadi Ikon Budaya
Yanto mengatakan, di kawasan tersebut setidaknya ada 500 tukang becak. Mereka menyebar di Jembatan Lima, Gang Kancil, dan Glodok.
"Kita enggak ada pangkalan. Jadi menyebar begitu saja. Tapi paling banyak dekat pasar," pungkasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal membuat aturan baru soal perizinan pengoperasian becak. Dia bilang aturan dibuat untuk memberikan rasa aman kepada para pengemudi becak.
"Nanti saya bicara dengan Dinas Perhubungan DKI untuk menata itu semua," ujar Anies kepada awak media di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2018.
Dengan cara itu pula, kata dia, jumlah becak di ibu kota mudah dikontrol.
Anies menuturkan rencana pengoperasian becak belum akan diwujudkan dalam waktu dekat. Rencana masih dimatangkan demi keadilan dan keberpihakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)