Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta inspektorat menginvestigasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Pembangunan RSUD Koja sudah setahun mangkrak.
"Saya sempat lihat kondisinya, memang ada permasalahan di sana. Jadi, saya minta inspektorat untuk melakukan penyelidikan apa yang sesungguhnya terjadi," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2019.
Baca: Anies Gelar Sayembara Seragam Persija untuk ASN DKI
Anies meminta inspektorat mengaudit mutu bangunan hingga besaran biaya yang diperlukan. Mantan Mendikbud ini menyebut mangkraknya pembangunan RSUD Koja lantaran masalah penghapusan aset.
"Ada masalah penghapusan aset yang berdampak pada keterlambatan proses pembangunan. Mudah-mudahan ini bisa segera selesai sehingga segera tuntaskan pembangunan itu," ujar dia.
Sebelumnya, Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta menyoroti pembangunan RS Koja yang terbengkalai sejak tahun 2018. Anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Ruddin Akbar Lubis mengatakan pembangunan tertunda akibat lelang yang berlarut dan berkepanjangan.
Fraksi Golkar juga mengkritisi Rumah Sakit tipe D Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang memberlakukan kuota di sejumlah poli. Dalam sehari, mereka membatasi pemeriksaan 25 pasien.
"Apakah kebijakan ini dibenarkan dan apakah instruksi gubernur atau kebijakan Kepala RSUD Kebon Bawang?" pungkas Ruddin.
Baca: Pemprov DKI Abai Kesehatan Anak
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta inspektorat menginvestigasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Pembangunan RSUD Koja sudah setahun mangkrak.
"Saya sempat lihat kondisinya, memang ada permasalahan di sana. Jadi, saya minta inspektorat untuk melakukan penyelidikan apa yang sesungguhnya terjadi," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2019.
Baca: Anies Gelar Sayembara Seragam Persija untuk ASN DKI
Anies meminta inspektorat mengaudit mutu bangunan hingga besaran biaya yang diperlukan. Mantan Mendikbud ini menyebut mangkraknya pembangunan RSUD Koja lantaran masalah penghapusan aset.
"Ada masalah penghapusan aset yang berdampak pada keterlambatan proses pembangunan. Mudah-mudahan ini bisa segera selesai sehingga segera tuntaskan pembangunan itu," ujar dia.
Sebelumnya, Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta menyoroti pembangunan RS Koja yang terbengkalai sejak tahun 2018. Anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Ruddin Akbar Lubis mengatakan pembangunan tertunda akibat lelang yang berlarut dan berkepanjangan.
Fraksi Golkar juga mengkritisi Rumah Sakit tipe D Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang memberlakukan kuota di sejumlah poli. Dalam sehari, mereka membatasi pemeriksaan 25 pasien.
"Apakah kebijakan ini dibenarkan dan apakah instruksi gubernur atau kebijakan Kepala RSUD Kebon Bawang?" pungkas Ruddin.
Baca: Pemprov DKI Abai Kesehatan Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)