Wakil Ketua MPR fraksi NasDem Lestari Moerdijat. Foto: Medcom.id/Arga Sumantri
Wakil Ketua MPR fraksi NasDem Lestari Moerdijat. Foto: Medcom.id/Arga Sumantri

PSBB Total DKI Harus Dibarengi Strategi Terbaik

Kautsar Widya Prabowo • 10 September 2020 19:14

Melesatnya pertambahan kasus covid-19 memaksa Pemprov DKI Jakarta mengambil kebijakan rem darurat. Keputusan ini diterapkan setelah angka kematian akibat covid-19 meningkat, sedangkan sisa tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan covid-19 makin sedikit. 
 
"Maka dengan melihat kedaruratan ini, tak banyak pilihan lain kecuali rem darurat sesegera mungkin," kata Gubernur DKI Jakarta Anies dalam konferensi pers, Rabu, 9 September 2020.
 
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat tujuh dari 67 RS rujukan covid-19 di DKI Jakarta sudah penuh 100 persen. Sementara itu, 46 rumah sakit rujukan terisi 68,6 persen. Hanya 14 rumah sakit yang kapasitas ruang isolasinya baru terisi 20,9 persen.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kasus covid-19 di DKI naik usai PSBB total dihentikan. PSBB berakhir Kamis, 4 Juni 2020, yang diganti menjadi PSBB transisi pada Jumat, 5 Juni 2020, hingga sekarang.
 
Baca: Mal Seantero Jakarta Ditutup Lagi Selama PSBB Total
 
"Pada PSBB tahap 1 hingga 3 terlihat kasusnya relatif terkendali. Kemudian pada PSBB transisi cenderung meningkat dari waktu ke waktu," kata Wiku di Istana Negara, Jakarta Pusat.
 
Informasi yang dihimpun, saat PSBB dimulai Jumat, 10 April 2020, hingga awal Juni, penambahan harian kasus covid-19 di Jakarta di bawah 200 pasien per hari. Pada PSBB transisi, kasus baru di DKI meroket hingga bertambah 1.450 kasus Kamis ini dan menjadi yang tertinggi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan