Penempelan stiker lapor RT/RW bagi pemudik yang kembali dari Kampung Halaman di RW 05, Kelurahan Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, 17 Mei 2021. Foto: Istimewa
Penempelan stiker lapor RT/RW bagi pemudik yang kembali dari Kampung Halaman di RW 05, Kelurahan Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, 17 Mei 2021. Foto: Istimewa

Cegah Covid-19, Kuningan Timur Pakai Langkah Persuasif Jaga Pemudik

Aria Triyudha • 18 Mei 2021 11:30
Jakarta: Satuan Tugas Covid-19 dan perangkat Rukun Warga (RW) 05 Kelurahan Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, memilih cara persuasif untuk mencegah penyebaran pandemi pascamusim mudik. Cara ini dinilai lebih ampuh menyikapi kedatangan pemudik ketimbang menolak warga yang pulang kampung.
 
"Tidak ada penolakan terhadap pemudik yang datang kembali dari daerah. Tapi, ada ketentuan yang harus dipenuhi seperti pemeriksaan suhu dan pendataan," kata Ketua RW 05 Abdul Manaf kepada Medcom.id, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin, 17 Mei 2021.
 
Manaf mengaku banyak mendengar warga di wilayah Jakarta lain menolak pemudik yang datang tanpa surat keterangan bebas covid-19. Bahkan, beberapa daerah memasang spanduk bernada provokasi untuk menolak pendatang.

Manaf menyatakan wilayahnya lebih memilih memperketat pemeriksaan tiap pemudik yang kembali dari kampung halaman. Salah satunya dengan memasang stiker sosialiasi dan peringatan di pintu-pintu rumah warga yang mudik.
 
"RW 05 Kuningan Timur ada empat RT. Total ada 39 warga yang mudik," kata Manaf.
 
Baca: Rumah Warga DKI yang Pulang Mudik Ditempel Stiker Khusus
 
Stiker berisi informasi seputar kewajiban pemudik untuk melapor ke ketua RT dan RW. Warga juga dilarang beraktivitas di luar rumah selama tiga hari dan membatasi interaksi dengan warga lain untuk sementara waktu.
 
"Kami juga sebenarnya tetapkan syarat lain yakni surat keterangan sehat dari kampung halaman. Tapi rata-rata tidak membawa," ujar Manaf.
 
Untuk mengantisipasi pemudik tanpa surat menyelundupkan virus, pengecekan kondisi fisik dan pendataan dilakukan. Warga yang memiliki gejala atau bersuhu tubuh di atas 37,3 derajat dibawa ke puskesmas untuk menjalani rapid test antigen.
 
Jika hasilnya reaktif, warga langsung diuji swab polymerase chain reaction (PCR). "Kalau positif warga itu diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran," kata Manaf.
 
Baca: Kembali dari Tegal, Pemudik Kaget Pintu Rumah Berstiker 'Lapor RT/RW'
 
Sementara bagi pemudik yang hasil pemeriksaan suhunya normal, tetap harus isolasi mandiri di rumah.
 
Lurah Kuningan Timur IGK Rama mengakui, warga di Kuningan Timur memilih cara persuasif dalam menghadapi warga dari mudik guna mengantisipasi penyebaran covid-19.
 
"Kami pun inisiatif pantau warga dari mudik dengan menempel stiker. Karena kawatir ada yang tidak lapor ketika sudah sampai di rumahnya lagi," ujar Rama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan