Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran memaparkan Vaksinasi Merdeka. Foto: Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran memaparkan Vaksinasi Merdeka. Foto: Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Jejak Vaksinasi Merdeka, Perkawinan Gerai Vaksin Presisi dan Merdeka Belajar

Siti Yona Hukmana • 17 Agustus 2021 18:32
Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar Vaksinasi Merdeka untuk membantu pemerintah mempercepat pemenuhan target vaksinasi covid-19 di DKI Jakarta. Kegiatan yang berlangsung pada Bulan Kemerdekaan ini diklaim berbeda dengan vaksinasi lainnya.
 
"Perkawinan dua insan yang namanya Vaksin Presisi dan Merdeka Belajar sehingga lahirlah anak yang namanya Vaksinasi Merdeka," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen)  Mohammad Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Juli 2021. 
 
Fadil menceritakan Vaksin Presisi dan Merdeka Belajar dituntut 'diduetkan' menjelang Agustus 2021. Vaksinasi Merdeka akhirnya diluncurkan tepat Minggu, 1 Agustus 2021. Kegiatan ini diberikan tenggat sampai Selasa, 17 Agustus 2021, untuk mengebut vaksinasi di Ibu Kota.

"Kenapa 17 Agustus, karena itu menjadi suatu tanggal yang sakral bagi pasangan dua ini (Vaksin Presisi dan Merdeka Belajar). Kalau saya boleh mengistilahkan bagi Bangsa Indonesia," ujar mantan Kapolsek Cengkareng, Jakarta Barat, itu.
 
Jenderal berbintang dua itu mengatakan Vaksinasi Merdeka memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya, kegiatan ini menjadi perwujudan perjuangan bersama semua elemen masyarakat atau public-private-people partnerships.
 
Baca: Pemprov DKI Mulai Suntikkan Vaksin Moderna kepada Warga
 
Menurut dia, kesuksesan vaksinasi covid-19 tergantung konsep berjuang bersama. Konsep itu, kata dia, sudah diterapkan dalam program Kampung Tangguh Jaya berbasis rukun warga (RW). Program itu berfondasi kebersamaan, bertiangkan kegotongroyongan, dengan atap kerukunan. 
 
"Jadi, roh pemolisian di era modern ialah melibatkan komunitas dengan partisipasi yang luar biasa. Community mobilization dan community partnership menjadi kunci keberhasilan dari sebuah pemolisian modern," ucap mantan Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri itu.
 
Sejumlah elemen terlibat dalam Vaksinasi Merdeka. Dari unsur pemerintah, ada Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Siberkreasi.
 
Stakeholder terkait juga dirangkul. Mereka meliputi Palang Merah Indonesia (PMI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Gojek, Kita Bisa, Mamikos, Forum Komunikasi Suporter Indonesia, Indonesia Pasti Bisa, Siloam Hospitals Group, BCA Group, Alodokter, Ruang Guru, dan Loket.com.
 
Polda Metro Jaya menyiapkan 4.000 relawan dari berbagai kalangan masyarakat, seperti mahasiswa kedokteran, mahasiswa keperawatan, mahasiswa nonmedis, hingga pramuka. Mereka dijadikan tenaga vaksinator yang telah dilatih Alodokter. 
 
Fadil menyebut keunggulan lain Vaksinasi Merdeka ialah membangun gerai vaksinasi di lokasi yang mudah dijangkau masyarakat. Gerai Vaksinasi Merdeka yang diinisiasi Polda Metro disediakan di 687 titik yang tersebar di 900 RW di DKI Jakarta. 
 
Penentuan titik berdasarkan data corona.jakarta.go.id. RW yang dipilih memiliki persentase vaksinasi baru 30 persen, seperti Duren Sawit, Jakarta Timur, yang 1.800 warganya belum divaksinasi. Contoh lainnya, Kembangan, Jakarta Barat, yang 1.600 warganya belum divaksinsi.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan