medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyambangi Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Keduanya menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban meninggal Kapal Zahro Express.
"Yang tabah ya, bu. Saya turut belangsukawa," ucap Budi saat menemui keluarga korban di RS Polri, Jakarta, Senin (2/1/2017).
Budi Karya menjelaskan, kedatangannya untuk memastikan pihak rumah sakit benar-benar bekerja keras melakukan identifikasi jenazah dan pencocokan DNA. Hingga saat ini, di RS Polri ada 20 jenazah yang mengalami luka bakar 100 persen.
Selain itu, Budi juga memastikan Jasa Raharja akan memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal. Dua korban meninggal yang sudah berhasil diidentifikasi, yaitu Jackson, 39, warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, serta Eli, 23, warga Bogor, Jawa Barat.
"Jasa Raharja bersedia memberikan santunan bagi dua orang yang sudah ditentukan namanya," kata Budi.
(Baca: Kemenhub Beri Santunan untuk Korban KM Zahro Express)
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menambahkan, jumlah santunan dari Jasa Raharja kepada keluarga korban meninggal sejumlah Rp25 juta. Sementara, untuk korban luka-luka Rp10 juta.
"Pemprov sendiri juga memberikan dana bantuan kepada korban," ucapnya.
(Baca: Pemprov Tanggung Biaya Perawatan Korban Kapal Terbakar Ber-KTP DKI)
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar pada 1 Januari. Ratusan penumpang kapal adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal tahun 2017.
Berdasarkan manifes penumpang, kapal mengangkut 100 orang. Namun, hingga saat ini petugas sudah mengevakuasi 274 orang.
Data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, 23 orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Informasi terakhir, 17 orang masih hilang. Jumlah tersebut bisa saja bertambah karena manifes penumpang yang tidak jelas.
Sedangkan, korban selamat saat ini dirawat di beberapa rumah sakit. Bahkan, beberapa sudah pulang ke rumah masing-masing dan menjalani rawat jalan.
Penyelidikan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Petugas masih mencari tahu penyebab terbakarnya kapal.vKetua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu hingga tiga bulan ke depan untuk mengetahui penyebab kebakaran.
medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyambangi Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Keduanya menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban meninggal Kapal Zahro Express.
"Yang tabah ya, bu. Saya turut belangsukawa," ucap Budi saat menemui keluarga korban di RS Polri, Jakarta, Senin (2/1/2017).
Budi Karya menjelaskan, kedatangannya untuk memastikan pihak rumah sakit benar-benar bekerja keras melakukan identifikasi jenazah dan pencocokan DNA. Hingga saat ini, di RS Polri ada 20 jenazah yang mengalami luka bakar 100 persen.
Selain itu, Budi juga memastikan Jasa Raharja akan memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal. Dua korban meninggal yang sudah berhasil diidentifikasi, yaitu Jackson, 39, warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, serta Eli, 23, warga Bogor, Jawa Barat.
"Jasa Raharja bersedia memberikan santunan bagi dua orang yang sudah ditentukan namanya," kata Budi.
(Baca: Kemenhub Beri Santunan untuk Korban KM Zahro Express)
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menambahkan, jumlah santunan dari Jasa Raharja kepada keluarga korban meninggal sejumlah Rp25 juta. Sementara, untuk korban luka-luka Rp10 juta.
"Pemprov sendiri juga memberikan dana bantuan kepada korban," ucapnya.
(Baca: Pemprov Tanggung Biaya Perawatan Korban Kapal Terbakar Ber-KTP DKI)
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar pada 1 Januari. Ratusan penumpang kapal adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal tahun 2017.
Berdasarkan manifes penumpang, kapal mengangkut 100 orang. Namun, hingga saat ini petugas sudah mengevakuasi 274 orang.
Data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, 23 orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Informasi terakhir, 17 orang masih hilang. Jumlah tersebut bisa saja bertambah karena manifes penumpang yang tidak jelas.
Sedangkan, korban selamat saat ini dirawat di beberapa rumah sakit. Bahkan, beberapa sudah pulang ke rumah masing-masing dan menjalani rawat jalan.
Penyelidikan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Petugas masih mencari tahu penyebab terbakarnya kapal.vKetua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu hingga tiga bulan ke depan untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)