Salah satu titik yang direncanakan akan dilakukan revitalisasi trotoar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Foto: Medcom.id/Sholahadhin Azhar.
Salah satu titik yang direncanakan akan dilakukan revitalisasi trotoar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Foto: Medcom.id/Sholahadhin Azhar.

Karyawan Kemang Keluhkan Revitalisasi Trotoar

M Sholahadhin Azhar • 11 April 2019 02:48
Jakarta: Rencana revitalisasi trotoar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, menjadi perhatian. Khususnya bagi pekerja di sekitar sana. Amri, 25, seorang pekerja di kawasan Kemang, menyoal soal pembatasan kendaraan yang masuk ke wilayah Kemang.
 
"Nanti parkir motor di mana? Parkir mobil di mana? Kantong parkir di mana? Ribet banget mas," ujarnya saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2019.
 
Amri mengaku belum ada perbincangan mengenai hal itu. Dia bilang, sosialisasi seharusnya dilakukan secara menyeluruh, tak hanya kepada pemilik rumah. Sebab banyak hunian yang sudah beralih fungsi menjadi tempat usaha.

Artinya, kata dia, para pegawai toko dan tempat usaha juga harus diberi tahu tentang revitalisasi. Pasalnya, mereka juga akan menerima dampak dari kebijakan tersebut.
 
"Harus adil lah, kita juga nyari makan di sini. Kalau mau dikasih tempat parkir juga harus jelas. Ini enggak jelas, tiba-tiba sudah mau pelebaran saja," kata dia.
 
Baca juga: Revitalisasi Trotoar Kemang Diklaim Telah Disosialisasikan
 
Pendapat serupa dikemukakan Hasan, 41, supir pemasok barang di Kemang. Menurut dia, harus ada kelonggaran terkait mobil dan kendaraan lain yang masuk ke kawasan Kemang. Hal ini diutarakan ketika ditanya respons soal pembatasan kendaraan pascarevitalisasi trotoar.
 
Hasan menyangsikan itu, sebab pekerjaan sehari-harinya adalah mengantar pasokan ke restoran di sana. Ia mengklaim teman-teman sesama pengantar pasokan akan berat hati jika tak ada kelonggaran.
 
"Mau lewat mana kami nanti? Susah, sudah satu arah, malah (kendaraan) dibatasi," beber dia.
 
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Christianto merespons kegelisahan itu. Menurutnya, nanti akan ada kesepakatan terkait hal tersebut dengan pemilik usaha di sana. Artinya, harus ada win-win solution sebelum proyek dijalankan.
 
"Itu di (Dinas) Binamarga (wewenangnya), tapi pasti ada sosialisasi, dengar pendapat masyarakat. Itu begitu pasti sudah usul ke pembuat trotoar," kata dia.
 
Baca juga: Revitalisasi Trotoar Diklaim tak Ganggu Lalu Lintas
 
Senin kemarin, 8 April 2019, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugara memerinci soal revitalisasi di kawasan Kemang. Akses ke Kemang dibatasi hanya untuk kendaraan pribadi warga.
 
"Yang boleh masuk mobil si warga itu sendiri sama shuttle bus yang disiapkan untuk ngangkut orang masuk ke kawasan itu," ujar Hari.
 
Konkretnya, warga Kemang akan diberi sticker atau kode khusus di kendaraan masing-masing. Jika tak memiliki perekat khusus itu, kendaraan tak boleh masuk. Revitalisasi juga dibarengi pembangunan kantong parkir untuk akses masyarakat memarkirkan kendaraan dan berkunjung ke sana.
 
Menurutnya, pedestrian di kawasan itu akan diperlebar hingga tiga meter. Adapun total trotoar yang direvitalisasi mencapai 7,5 kilometer (km).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan