Jakarta: Kepala Kejaksaan Agung ST Burhanuddin akan menyikat siapapun yang melindungi tersangka kasus dugaan korupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) Benny Tjokrosaputra dan Heru Hidayat serta tersangka lainnya. Ia memastikan jajarannya akan tegak lurus dalam menjalankan aturan perundang-undangan dalam penyidikan dugaan kasus mega korupsi tersebut.
“Enggak ada, tidak ada orang kuat, yang backup Benny Tjokro, kita sikat. Insyaallah, saya menjalankan peraturan perundangan, enggak ada, kuat enggak kuat, kami aman aman saja. Pelaksanaan tugas baik baik aja kok selama ini. Insyaallah tidak ada masalah,” kata Burhannudin saat diwawancarai, Sabtu 6, Januari 2021.
Burhanuddin juga memastikan jumlah tersangka kasus ASABRI akan terus bertambah. Kejagung menyasar pihak-pihak yang menyembunyikan harta para pelaku di dalam maupun di luar negeri.
“Insyaallah pasti bertambah, saya pastikan itu, tidak akan berhenti di sini. Terutama yang berusaha menyembunyikan harta para pelaku, mau saya sasar ke mana pun, saya sikat, biar siapapun,” tegasnya.
Burhanuddin menjelaskan Benny Tjokro dan Heru Hidayat merupakan otak dan pelaku utama dalam kasus korupsi ASABRI. Begitu juga keberadaan mereka saat menjadi tersangka dalam kasus korupsi Jiwasraya. Modus keduanya dalam mengeruk uang negara tidak jauh berbeda dalam menjalani aksinya. Keduanya dikenal sebagai orang kuat sebagai pemain saham.
Karena itu, Ia mendapat apresiasi dari para pemain saham karena berani mencokok keduanya dalam kasus korupsi. Ia mengaku pasca penangkapan dan penetapan keduanya menjadi tersangka, kondisi saham sudah begitu normal dan kepercayaan masyarakat kepada saham semakin tinggi. Goreng mengoreng saham sudah tidak terjadi.
“Semua pemain saham pasti kenal mereka, tidak ada yang tidak kenal, udah jagoannya disitu. Begitu kita lakukan tindakan kepada keduanya, mereka kaget, hebat, Berani ya. Itu yang pertama saya dapat dari pemain saham,” ujarnya.
Baca: 8 Orang Jadi Tersangka Korupsi ASABRI: 2 Eks Dirut Hingga 2 Terdakwa Jiwasraya
Burhannudin menegaskan penyidikan kasus ASABRI tidak hanya fokus pada pemidanaan. Tapi juga mengutamakan upaya pengembalian aset-aset milik rakyat. Pihaknya telah memetakan keberadaan aset tersebut dan berkoordinasi dengan PPATK guna melakukan penelusuran terhadap asset-asset tersebut.
Burhanuddin juga mengatakan dalam penyelidikan kasus korupsi ASABRI mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI. Kedua institusi mendukung agar seluruh pelaku diungkap dan asset berhasil dikembalikan.
“Biar bagaimana pun ada duit prajurit, kita dapat dukung dari kementerian dan panglima untuk selesaikan kasus ini,” tegasnya.
Burhanuddin meminta masyarakat untuk bersabar dan mendukung penyelidikan agar seluruh pelaku dapat ditangkap dan aset-aset dapat dikembalikan. Saat ini Kejagung sedang menyelidiki beberapa kasus mega korupsi yang sangat besar bahkan melebihi kasus korupsi BLBI. Seperti, dugaan korupsi ASABRI senilai Rp23,7 triliun dan Jiwasraya Rp16,8 triliun.
Ia juga berharap adanya kejadian korupsi ini, institusi pengawasan jasa keuangan seperti OJK akan semakin berhati-hati dan intens melakukan pengawasan. “Karena regulasinya dan aturannya sudah jelas, Cuma mungkin memerlukan peningkatan pengawasan,” ujar Jaksa Agung.
Jakarta: Kepala Kejaksaan Agung ST Burhanuddin akan menyikat siapapun yang melindungi tersangka kasus dugaan korupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) Benny Tjokrosaputra dan Heru Hidayat serta tersangka lainnya. Ia memastikan jajarannya akan tegak lurus dalam menjalankan aturan perundang-undangan dalam penyidikan dugaan kasus mega korupsi tersebut.
“Enggak ada, tidak ada orang kuat, yang backup Benny Tjokro, kita sikat. Insyaallah, saya menjalankan peraturan perundangan, enggak ada, kuat enggak kuat, kami aman aman saja. Pelaksanaan tugas baik baik aja kok selama ini. Insyaallah tidak ada masalah,” kata Burhannudin saat diwawancarai, Sabtu 6, Januari 2021.
Burhanuddin juga memastikan jumlah tersangka kasus ASABRI akan terus bertambah. Kejagung menyasar pihak-pihak yang menyembunyikan harta para pelaku di dalam maupun di luar negeri.
“Insyaallah pasti bertambah, saya pastikan itu, tidak akan berhenti di sini. Terutama yang berusaha menyembunyikan harta para pelaku, mau saya sasar ke mana pun, saya sikat, biar siapapun,” tegasnya.
Burhanuddin menjelaskan Benny Tjokro dan Heru Hidayat merupakan otak dan pelaku utama dalam kasus korupsi ASABRI. Begitu juga keberadaan mereka saat menjadi tersangka dalam kasus korupsi Jiwasraya. Modus keduanya dalam mengeruk uang negara tidak jauh berbeda dalam menjalani aksinya. Keduanya dikenal sebagai orang kuat sebagai pemain saham.
Karena itu, Ia mendapat apresiasi dari para pemain saham karena berani mencokok keduanya dalam kasus korupsi. Ia mengaku pasca penangkapan dan penetapan keduanya menjadi tersangka, kondisi saham sudah begitu normal dan kepercayaan masyarakat kepada saham semakin tinggi. Goreng mengoreng saham sudah tidak terjadi.
“Semua pemain saham pasti kenal mereka, tidak ada yang tidak kenal, udah jagoannya disitu. Begitu kita lakukan tindakan kepada keduanya, mereka kaget, hebat, Berani ya. Itu yang pertama saya dapat dari pemain saham,” ujarnya.
Baca:
8 Orang Jadi Tersangka Korupsi ASABRI: 2 Eks Dirut Hingga 2 Terdakwa Jiwasraya