Berikut tiga berita terpopuler di Kanal Nasional Medcom.id:
1. Usut Perintangan Penyidikan Korupsi Duta Palma, Kejagung Periksa Pengacara
Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) kembali memeriksa saksi dalam kasus menghalangi atau merintangi penyidikan perkara korupsi PT Duta Palma Group. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana menyebut saksi merupakan pengacara."Yaitu berinisial TRR selaku advokat pada kantor hukum Noviar Irianto & Partners," ujar Ketut melalui keterangan tertulis, Rabu, 24 Agustus 2022.
Selain itu, penyidik juga memeriksa pemilik Duta Palma Group Surya Darmadi sebagai tersangka pertama kalinya sejak dinyatakan sembuh dari perawatan di Rumah Sakit Umum Adhyaksa. Surya datang ke Gedung Bundar Jampidsus sejak pukul 11.00 WIB dan keluar dengan menggunakan rompi merah muda pada 17.25 WIB.
Baca: Kejagung Sebut Kerugian Korupsi Surya Darmadi Bisa Lebih dari Rp78 Triliun |
Penyidik telah menyita 30 lebih aset Surya di sejumlah lokasi berupa kebun sawit, tanah dan bangunan, kapal tongkang, serta helikopter. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengatakan estimasi kerugian negara dalam perkara tersebut mencapai Rp78 triliun.
Selengkapnya baca di sini
2. Kedekatan Golkar-PSI Disebut Menguntungkan Pencapresan Airlangga
Kunjungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke DPP Golkar dinilai sebagai upaya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menghimpun berbagai kekuatan politik. KIB diyakini bakal menarik kekuatan dari banyak sumber."Sebagai partai menengah yang tidak dominan, Golkar dan KIB akan menarik kekuatan dengan banyak sumber, termasuk dengan partai non parlemen sekalipun," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra di Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.
Menurut Dedi, pertemuan itu juga untuk menunjukkan peran Airlangga dalam lobi politik terkait upaya pencapresan pada Pilpres 2024. "Orientasinya agar Airlangga Hartarto terlihat yang paling menonjol dan mudah lakukan lobi politik dukungan pencapresannya," kata Dedi.
Selengkapnya baca di sini
3. Emosi dan Marah yang Membuat Sambo Tembak Mati Brigadir J
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan motif Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J. Sambo marah dan emosi terhadap ajudannya tersebut.
"Yang bersangkutan marah dan emosi setelah mendengar laporan dari ibu PC terkait dengan peristiwa terjadi di Magelang," kata Sigit dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.
Baca: Kapolri Benarkan Irjen Ferdy Sambo Mundur dari Polri |
Kemarahan Sambo karena perbuatan Brigadir J ke istrinya tersebut. Brigadir J disebut telah merendahkan harkat dan martabat keluarga.
Selengkapnya baca di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id