Penanggung Jawab Tim Independen Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Dwi Priyatno--Antara/Agung Nugroho
Penanggung Jawab Tim Independen Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Dwi Priyatno--Antara/Agung Nugroho

Kapolri & Kepala PPATK Gelar Pertemuan Tertutup

Damar Iradat • 16 Agustus 2016 13:07
medcom.id, Jakarta: Kapolri Jendral Tito Karnavian sempat bertemu dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf. Pertemuan keduanya dilakukan tertutup.
 
Penanggung Jawab Tim Independen Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Dwi Priyatno mengatakan, pertemuan antara Tito dan Yusuf tidak melibatkan tim independen sama sekali. Pertemuan kedua kepala lembaga negara itu juga tidak terendus media.
 
"Tadi hanya Pak Kepala PPATK didampingi stafnya dan Bapak Kapolri saja," tutur Dwi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Menurut Dwi, pertemuan antara Tito dan Yusuf tidak berlangsung lama. Sebab, pagi tadi, Tito juga langsung menuju ke Gedung DPR untuk menghadiri sidang tahunan MPR.
 
Dwi mengatakan, hasil pertemuan tersebut nantinya bakal disampaikan kepada tim independen. "Saya pasti akan dipanggil Bapak Kapolri untuk membahas hasil pertemuan tadi, tapi sekarang Bapak masih sibuk," tutur dia.
 
Baca: Polri Akan Jemput Bola ke PPATK Terkait "Nyanyian" Freddy Budiman
 
Pertemuan Kapolri dan PPATK juga tidak diketahui Wakil Ketua PPATK Agus Santoso. Menurut Agus, ia tidak diajak dalam pertemuan tersebut. "Saya tidak tahu," singkatnya saat dihubungi wartawan.
 
Kapolri & Kepala PPATK Gelar Pertemuan Tertutup
Freddy Budiman--Antara/Idhad Zakaria.
 
Sebelumnya, Kepala PPATK Muhammad Yusuf mengungkap jika PPATK telah menemukan aliran dana ratusan rupiah dari seorang gembong narkoba yang diduga memiliki hubungan dengan Freddy Budiman. Temuan itu juga telah diserahkan ke Badan Narkotika Nasional.
 
Baca: BNN Sebut Data PPATK Terkait Transaksi Narkoba Bukan Milik Freddy
 
Sementara itu, Kepala Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mengatakan, data tersebut sudah dikantongi BNN. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, aliran dana mencurigakan tersebut tidak mengalir pada jaringan narkoba milik Freddy Budiman.
 
"Memang sudah lama (diberikan PPATK). Tapi, Rp3,7 triliun itu milik jaringan Pony Chandra, bukan terkait Freddy Budiman," tegas Arman kemarin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan