medcom.id, Jakarta: Polri masih melakukan penyelidikan terkait nyanyian gembong narkoba Freddy Budiman yang diutarakan Koordinator KontraS Haris Azhar beberapa waktu lalu.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, hingga saat ini Polri masih belum mendapat data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaki Keuangan (PPATK) terkait aliran dana dari Freddy. Namun Polri akan mengambil inisiatif untuk jemput bola terkait data tersebut.
"Aliran dana belum ada (laporan), baru cerita di media saja. Jadi fakta belum ada, nah kita mau jemput juga ke PPATK. Kita akan minta data apakah benar ada data terkait Freddy Budiman, tidak ada yang lain, benarkah ada aliran dana dari Freddy Budiman, kepada siapa, kita juga ingin tahu," kata Boy Rafli di parkir selatan Senayan, Jakarta, Sabtu (13/8/2016).
Boy menjelaskan, selain fokus mencari data aliran dana yang mengatasnamakan Freddy, penyidik juga mencurigai jika Freddy telah menggunakan nama orang lain untuk menggelontorkan dana bisnis haramnya tersebut.
"Kita koordinasi dengan PPATK terkait alairan dana atas nama Freddy benar apakah Freddy menyuruh orang lain untuk mendistribusikan sejumlah dana. Itu akan dijadikan bahan proses penyelidikan lebih lanjut," jelas Boy.
Gembong Narkoba Freddy Budiman. Foto: Antara/Idhad Zakaria.
Kata Boy, pihaknya telah memeriksa adik Freddy Budiman, penyidik pada Senin, 15 Agustus juga akan bertolak ke Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, untuk menggali informasi kepada pihak terkait.
Penyidik di Nusakambangan akan memeriksa beberapa petugas yang pernah terlibat langsung dalam penanganan kasus Freddy.
"Dari petugas yang pernah menangani Freddy, kemudin juga kepada pihak yang pernah berhubungan dengannya, siapapun. Kalau isi temuan kita belum bisa cerita, sekarang tentang proses yang berjalan saya yang bisa dipublikasi," kata dia.
Sebelumnya Di sela International Meeting on Counter Terrorism and Second Counter Terrorism Financing Summit di Bali, Rabu 10 Agustus, Kepala PPATK M. Yusuf mengatakan pihaknya menemukan aliran dana ratusan miliar rupiah dari gembong narkoba yang diduga memiliki hubungan dengan Freddy.
"Datanya sudah saya serahkan ke BNN berikut analisisnya, cukup tebal," kata Yusuf.
Dana itu, lanjut Yusuf, diberikan kepada seseorang yang tak ia sebutkan identitasnya. Yusuf juga tak menjelaskan kapan temuan itu diberikan ke penegak hukum, sebelum atau sesudah testimoni Freddy mencuat.
"Saya tidak bisa berbicara detail karena (temuan) ditangani Mabes Polri dan BNN," pungkas Yusuf.
Yusuf menyerahkan sepenuhnya pengusutan temuan tersebut ke penegak hukum.
medcom.id, Jakarta: Polri masih melakukan penyelidikan terkait nyanyian gembong narkoba Freddy Budiman yang diutarakan Koordinator KontraS Haris Azhar beberapa waktu lalu.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, hingga saat ini Polri masih belum mendapat data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaki Keuangan (PPATK) terkait aliran dana dari Freddy. Namun Polri akan mengambil inisiatif untuk jemput bola terkait data tersebut.
"Aliran dana belum ada (laporan), baru cerita di media saja. Jadi fakta belum ada, nah kita mau jemput juga ke PPATK. Kita akan minta data apakah benar ada data terkait Freddy Budiman, tidak ada yang lain, benarkah ada aliran dana dari Freddy Budiman, kepada siapa, kita juga ingin tahu," kata Boy Rafli di parkir selatan Senayan, Jakarta, Sabtu (13/8/2016).
Boy menjelaskan, selain fokus mencari data aliran dana yang mengatasnamakan Freddy, penyidik juga mencurigai jika Freddy telah menggunakan nama orang lain untuk menggelontorkan dana bisnis haramnya tersebut.
"Kita koordinasi dengan PPATK terkait alairan dana atas nama Freddy benar apakah Freddy menyuruh orang lain untuk mendistribusikan sejumlah dana. Itu akan dijadikan bahan proses penyelidikan lebih lanjut," jelas Boy.
Gembong Narkoba Freddy Budiman. Foto: Antara/Idhad Zakaria.
Kata Boy, pihaknya telah memeriksa adik Freddy Budiman, penyidik pada Senin, 15 Agustus juga akan bertolak ke Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, untuk menggali informasi kepada pihak terkait.
Penyidik di Nusakambangan akan memeriksa beberapa petugas yang pernah terlibat langsung dalam penanganan kasus Freddy.
"Dari petugas yang pernah menangani Freddy, kemudin juga kepada pihak yang pernah berhubungan dengannya, siapapun. Kalau isi temuan kita belum bisa cerita, sekarang tentang proses yang berjalan saya yang bisa dipublikasi," kata dia.
Sebelumnya Di sela International Meeting on Counter Terrorism and Second Counter Terrorism Financing Summit di Bali, Rabu 10 Agustus, Kepala PPATK M. Yusuf mengatakan pihaknya menemukan aliran dana ratusan miliar rupiah dari gembong narkoba yang diduga memiliki hubungan dengan Freddy.
"Datanya sudah saya serahkan ke BNN berikut analisisnya, cukup tebal," kata Yusuf.
Dana itu, lanjut Yusuf, diberikan kepada seseorang yang tak ia sebutkan identitasnya. Yusuf juga tak menjelaskan kapan temuan itu diberikan ke penegak hukum, sebelum atau sesudah testimoni Freddy mencuat.
"Saya tidak bisa berbicara detail karena (temuan) ditangani Mabes Polri dan BNN," pungkas Yusuf.
Yusuf menyerahkan sepenuhnya pengusutan temuan tersebut ke penegak hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)