Jakarta: Nistra Yohan, menjadi orang yang paling dinanti klarifikasinya terkait dugaan menerima aliran dana korupsi proyek BTS 4G BAKTI Kominfo. Uang yang diterima Nistra Yohan mencapai Rp70 miliar.
Dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta beberapa waktu lalu, dua saksi mahkota, yakni Irwan Hermawan dan Windi Purnama menyebut uang Rp70 miliar dimaksudkan untuk Komisi I DPR lewat Nistra Yohan.
"Tepat di belakang saya saat ini, gedung berwarna abu-abu dan coklat. Ini merupakan Hotel Aston, Sentul. Di mana di sinilah, Windi Purnama menyerahkan sejumlah uang kepada Nistra Yohan," kata Jurnalis Metro TV, Eugenie Vina dalam Program Realitas Metro TV yang dikutip Jumat, 6 Oktober 2023.
"Memang penyerahan uang ini dilakukan dua kali di lokasi berbeda, yakni di kawasan Gandul dan di Hotel Aston Sentul Ini. Adapun nilai uang yang diberikan Windi Purnama mencapai Rp70 miliar," sambung Eugenie.
Nistra Yohan dinilai tidak memiliki inisiatif untuk menerima uang sebanyak itu dari proyek BTS yang dilakukan Kominfo. Nistra hanya seorang staf anggota Komisi I DPR Sugiono.
Namun kuat diduga penyerahan uang ini berkaitan dengan pembahasan anggaran Kominfo tahun 2021 di Komisi I DPR. Anggaran yang dimaksud berkaitan dengan proyek BTS 4G BAKTI Kominfo.
"Sehingga anggarannya berturut-turut naik," ucap Eugenie.
Seperti diketahui, anggaran yang disepakati Komisi I DPR untuk Kominfo terus naik. Mulai pada 2020 mencapai Rp8,09 triliun, Rp24,13 triliun pada 2021 dan Rp26,27 triliun pada 2022.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid enggan mengomentari pertanyaan terkait dugaan lobi dalam pembahasan anggaran tersebut pada Juni 2023 lalu. Dalam tayangan Realitas Metro TV, Meutya Hafid sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk berhenti menjelaskan dengan tenang kepada jurnalis Realitas.
"Enggak tuh. Saya tidak mau komentar yang hoaks. Titik ya," kata Meutya yang langsung menjauh dari jurnalis.
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyebut peningkatan anggaran berturut-turut untuk Kominfo sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah. Ia enggan merespons terkait isu uang yang mengalir ke Komisi I DPR.
"Wah itu saya tidak tahu. Saya tidak paham. Kalau hal-hal seperti itu, sebaiknya tunggu proses hukum yang bergulir," ujar Dave.
Di sisi lain, Kejaksaan Agung yang menangani kasus korupsi sejak awal berjanji akan menjemput paksa semua pihak yang dibutuhkan keterangannya. Termasuk Nistra Yohan.
"Terhadap pihak-pihak yang selama ini kami panggil dan hadir dan menurut kami keterangan yang signifikan tidak menutup kemungkinan, kami lakukan upaya paksa untuk memenuhi dan memberikan keterangan sebagaimana yang kami berikan,” tutur Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi, Rabu 4 Oktober 2023.
Jakarta: Nistra Yohan, menjadi orang yang paling dinanti klarifikasinya terkait dugaan menerima aliran dana
korupsi proyek BTS 4G BAKTI Kominfo. Uang yang diterima
Nistra Yohan mencapai Rp70 miliar.
Dalam sidang di
Pengadilan Tipikor, Jakarta beberapa waktu lalu, dua saksi mahkota, yakni Irwan Hermawan dan Windi Purnama menyebut uang Rp70 miliar dimaksudkan untuk Komisi I DPR lewat Nistra Yohan.
"Tepat di belakang saya saat ini, gedung berwarna abu-abu dan coklat. Ini merupakan Hotel Aston, Sentul. Di mana di sinilah, Windi Purnama menyerahkan sejumlah uang kepada Nistra Yohan," kata Jurnalis Metro TV, Eugenie Vina dalam Program Realitas Metro TV yang dikutip Jumat, 6 Oktober 2023.
"Memang penyerahan uang ini dilakukan dua kali di lokasi berbeda, yakni di kawasan Gandul dan di Hotel Aston Sentul Ini. Adapun nilai uang yang diberikan Windi Purnama mencapai Rp70 miliar," sambung Eugenie.
Nistra Yohan dinilai tidak memiliki inisiatif untuk menerima uang sebanyak itu dari proyek BTS yang dilakukan Kominfo. Nistra hanya seorang staf anggota Komisi I DPR Sugiono.
Namun kuat diduga penyerahan uang ini berkaitan dengan pembahasan anggaran Kominfo tahun 2021 di Komisi I DPR. Anggaran yang dimaksud berkaitan dengan proyek BTS 4G BAKTI Kominfo.
"Sehingga anggarannya berturut-turut naik," ucap Eugenie.
Seperti diketahui, anggaran yang disepakati Komisi I DPR untuk Kominfo terus naik. Mulai pada 2020 mencapai Rp8,09 triliun, Rp24,13 triliun pada 2021 dan Rp26,27 triliun pada 2022.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid enggan mengomentari pertanyaan terkait dugaan lobi dalam pembahasan anggaran tersebut pada Juni 2023 lalu. Dalam tayangan Realitas Metro TV, Meutya Hafid sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk berhenti menjelaskan dengan tenang kepada jurnalis Realitas.
"Enggak tuh. Saya tidak mau komentar yang hoaks. Titik ya," kata Meutya yang langsung menjauh dari jurnalis.
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyebut peningkatan anggaran berturut-turut untuk Kominfo sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah. Ia enggan merespons terkait isu uang yang mengalir ke Komisi I DPR.
"Wah itu saya tidak tahu. Saya tidak paham. Kalau hal-hal seperti itu, sebaiknya tunggu proses hukum yang bergulir," ujar Dave.
Di sisi lain, Kejaksaan Agung yang menangani kasus korupsi sejak awal berjanji akan menjemput paksa semua pihak yang dibutuhkan keterangannya. Termasuk Nistra Yohan.
"Terhadap pihak-pihak yang selama ini kami panggil dan hadir dan menurut kami keterangan yang signifikan tidak menutup kemungkinan, kami lakukan upaya paksa untuk memenuhi dan memberikan keterangan sebagaimana yang kami berikan,” tutur Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi, Rabu 4 Oktober 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)