Djoko Tjandra (rompi oranye) tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Media Indonesia/Fransisco Carolio
Djoko Tjandra (rompi oranye) tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Media Indonesia/Fransisco Carolio

Juli: Djoko Tjandra Dibekuk di Tengah Pandemi Covid-19

Achmad Zulfikar Fazli • 20 Desember 2020 10:00
Jakarta: Kasus virus korona (covid-19) di Indonesia semakin meningkat. Dalam empat bulan sejak covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020, total yang terjangkit virus berbahaya itu sudah mencapai 57.770 orang.
 
Rata-rata penambahan kasus positif per hari lebih dari 1.000 orang. Kasus tersebut tersebar di 34 provinsi.
 
Lonjakan kasus harian pun terjadi di Jawa Timur. Ada penambahan 374 kasus pada Kamis, 2 Juli 2020. Angka itu naik dua kali lipat dari temuan pada Rabu, 1 Juli 2020, sebesar 185 kasus baru.

Peningkatan kasus covid-19 di Jawa Timur juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Presiden sempat memberikan tenggat waktu kepada Pemprov Jawa Timur untuk menekan angka kasus covid-19 selama dua minggu. Terhitung sejak 25 Juni 2020-9 Juli 2020.
 
Namun, tenggat waktu itu tak berhasil dicapai. Pada 8 Juli 2020, penambahan kasus covid-19 di Jawa Timur masih yang tertinggi dengan 366 kasus baru dan 205 orang sembuh. Angka itu disusul DKI Jakarta menyumbang 357 kasus baru dan 147 kasus sembuh.
 
Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur pun pesimistis angka kasus covid-19 turun dalam dua pekan. Pasalnya, aktivitas masyarakat masih tinggi.
 
Pada pertengahan Juli 2020, kasus covid-19 di Jawa Timur mulai bisa ditekan. Lonjakan kasus justru terjadi di DKI Jakarta.
 
"DKI Jakarta memiliki kasus konfirmasi positif terbanyak yaitu 346 kasus positif dan sembuh 124 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu, 18 Juli 2020.
 
Kemudian, Jawa Tengah sebanyak 266 kasus positif dengan 235 pasien sembuh. Jawa Timur 204 kasus positif dengan 555 pasien sembuh.
 
Namun secara nasional, penambahan kasus covid-19 masih lebih dari 1.000 orang per hari. Pada 18 Juli 2020, terdapat penambahan 1.752 kasus positif. Total kasus mencapai 84.882.
 
Lonjakan kasus pun terjadi pada 30 Juli 2020. Terdapat penambahan 1.904 menjadi 106.336 orang. Sedangkan, kasus sembuh bertambah 2.154 menjadi 64.292 orang.

Kemenkes Tak Berfungsi

Lonjakan kasus covid-19 dinilai akibat kurang maksimalnya pemerintah dalam merespons pandemi virus korona. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak berfungsi membentengi Tanah Air dari wabah tersebut.
 
'Kegagalan' Kemenkes membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus turun tangan. BNPB menjadi aktor utama menanggulangi pandemi.
 
Kinerja Kemenkes dinilai kacau, sehingga intervensi terhadap pandemi pun tidak optimal dan tidak efisien. Kemenkes justru mengeluarkan aturan administrasi terkait daerah yang ingin melakukan karantina wilayah.
 
Pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, pun berpendapat seharusnya kegiatan penanggulangan wabah covid-19 langsung diperintah Presiden Joko Widodo. Sehingga kinerja kementerian akan menjadi lebih maksimal.
 
"(Seharusnya) dari awal. Ini yang membuat kita berpanjang-panjang sampai sekarang tidak efektif dalam mengendalikan pandemi," kata Pandu.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan