medcom.id, Jakarta: Direktur Utama PT.Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dirinya akan membahas permasalahan sejumlah aset PT KAI.
Edi datang didampingi Direktur Aset Tanah dan Bangunan KAI Doddy Budiawan, Sekretaris Perusahaan KAI Dariadi, Deputi Direktur Aset Tanah dan Bangunan KAI Bimo Poerwadi, dan Kepala Hubungan Masyarakat KAI Agus Komarudin.
Baca: Kemenkeu Kelola Rp2.188 Triliun Aset Negara
"Pagi ini PT Kereta Api Indonesia berkoordinasi dengan KPK untuk kebutuhan penyelamatan dan penertiban barang milik negara," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK Jakarta, Jumat (3/11).
Rombongan PT KAI ditemui Pimpinan KPK Agus Rahardjo serta dua orang Wakil Ketua KPK yakni Laode Muhammad Syarif dan Saut Situmorang. Hadir pula Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.
Baca: Sri Mulyani: Aset Negara Harus Bekerja, Tak Boleh Tidur
Febri menjelaskan, koordinasi yang dilakukan KPK dan KAI untuk menyampaikan progres penyelesaian permasalahan aset PT KAI yang dikuasai pihak lain.
PT.KAI meminta bantuan KPK menyelesaikan persoalan tersebut, sebab aset tersebut merupakan aset negara yang perlu dilindungi. Namun dirinya menyatakan upaya penyelamatan aset tersebut bukan hanya dilakukan oleh PT.KAI, tetapi juga oleh sejumlah institusi lainnya.
medcom.id, Jakarta: Direktur Utama PT.Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dirinya akan membahas permasalahan sejumlah aset PT KAI.
Edi datang didampingi Direktur Aset Tanah dan Bangunan KAI Doddy Budiawan, Sekretaris Perusahaan KAI Dariadi, Deputi Direktur Aset Tanah dan Bangunan KAI Bimo Poerwadi, dan Kepala Hubungan Masyarakat KAI Agus Komarudin.
Baca:
Kemenkeu Kelola Rp2.188 Triliun Aset Negara
"Pagi ini PT Kereta Api Indonesia berkoordinasi dengan KPK untuk kebutuhan penyelamatan dan penertiban barang milik negara," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK Jakarta, Jumat (3/11).
Rombongan PT KAI ditemui Pimpinan KPK Agus Rahardjo serta dua orang Wakil Ketua KPK yakni Laode Muhammad Syarif dan Saut Situmorang. Hadir pula Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.
Baca:
Sri Mulyani: Aset Negara Harus Bekerja, Tak Boleh Tidur
Febri menjelaskan, koordinasi yang dilakukan KPK dan KAI untuk menyampaikan progres penyelesaian permasalahan aset PT KAI yang dikuasai pihak lain.
PT.KAI meminta bantuan KPK menyelesaikan persoalan tersebut, sebab aset tersebut merupakan aset negara yang perlu dilindungi. Namun dirinya menyatakan upaya penyelamatan aset tersebut bukan hanya dilakukan oleh PT.KAI, tetapi juga oleh sejumlah institusi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)