medcom.id, Jakarta: Kepolisian masih menyelidiki pengiriman 500 detonator ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Polisi mencari apa motif dari pengiriman alat peledak ini.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pengiriman detonator sebetulnya bukan barang baru. Namun, alat itu biasanya dikirim dari Talaud, Sulawesi Utara, ke Sulawesi Selatan atau Sulawesi Tenggara.
Pengiriman detonator ke dua daerah tersebut biasanya untuk membuat bom ikan. Tujuan pengiriman ke Kalimantan Barat pun dicurigai polisi.
"Kenapa kok dikirim di Pontianak, ini yang sedang dialami oleh penyidik," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2017.
Baca: Polisi Menelusuri Asal-usul 500 Detonator di Bandara Hasanuddin
Pengiriman detonator tersebut diketahui petugas Bandara Sultan Hassanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, saat pemindaian X-ray. Sebanyak 500 detonator itu dimasukan dalam sebuah boks yang dilaporkan berisi kue.
"Tapi, berdasarkan pemindaian dengan X-ray diketahui adalah barang yang bukan kue, pas dibuka ternyata detonator sejumlah 500 buah," kata Setyo.
Baca: Terduga Pemilik 500 Detonator di Bandara Ditangkap
Polisi saat ini telah mengantongi data-data pengirim dan alamat tujuan penerima detonator tersebut. Keduanya akan dimintai keterangan lebih lanjut soal 500 detonator ini.
"Nanti pasti segera diminta keterangan karena pertanggungjawabannya berat, bisa kena Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Ancamannya cukup berat ya ini 12 tahun," tegas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GNGLmVzb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kepolisian masih menyelidiki pengiriman 500 detonator ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Polisi mencari apa motif dari pengiriman alat peledak ini.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pengiriman detonator sebetulnya bukan barang baru. Namun, alat itu biasanya dikirim dari Talaud, Sulawesi Utara, ke Sulawesi Selatan atau Sulawesi Tenggara.
Pengiriman detonator ke dua daerah tersebut biasanya untuk membuat bom ikan. Tujuan pengiriman ke Kalimantan Barat pun dicurigai polisi.
"Kenapa kok dikirim di Pontianak, ini yang sedang dialami oleh penyidik," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2017.
Baca: Polisi Menelusuri Asal-usul 500 Detonator di Bandara Hasanuddin
Pengiriman detonator tersebut diketahui petugas Bandara Sultan Hassanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, saat pemindaian X-ray. Sebanyak 500 detonator itu dimasukan dalam sebuah boks yang dilaporkan berisi kue.
"Tapi, berdasarkan pemindaian dengan X-ray diketahui adalah barang yang bukan kue, pas dibuka ternyata detonator sejumlah 500 buah," kata Setyo.
Baca: Terduga Pemilik 500 Detonator di Bandara Ditangkap
Polisi saat ini telah mengantongi data-data pengirim dan alamat tujuan penerima detonator tersebut. Keduanya akan dimintai keterangan lebih lanjut soal 500 detonator ini.
"Nanti pasti segera diminta keterangan karena pertanggungjawabannya berat, bisa kena Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Ancamannya cukup berat ya ini 12 tahun," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)