Kapolri Jenderal Tito Karnavian.MTVN/Lukman Diah Sari
Kapolri Jenderal Tito Karnavian.MTVN/Lukman Diah Sari

Kapolri tak Mau Mendahului Tim Investigasi Freddy

Lukman Diah Sari • 13 September 2016 13:53
medcom.id, Jakarta: Tim independen Polri akan mengumumkan hasil penyelidikan mereka seputar pengakuan Freddy Budiman, lusa. Freddy adalah gembong narkoba yang sudah dieksekusi mati pada Jumat dinihari, 29 Juli 2016.
 
"Kamis (15/9/2016), resmi diumumkan," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mebes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2016).
 
Selebihnya, Tito tak mau buka mulut. Dia berdalih tak mau mendahului tim independen.

Kapolri tak Mau Mendahului Tim Investigasi Freddy
Freddy Budiman.ANT/Idhad Zakaria
 
Testimoni Freddy dirangkum oleh Koordinator KontraS Haris Azhar yang mengaku bertemu Freddy di LP Nusakambangan, medio 2014. Haris lalu memposting curahan hati Freddy di akun Facebook pribadinya pada akhir Juli 2016.
 
Haris, seperti pengakuan Freddy, menulis, bandar besar narkoba asal Surabaya, Jawa Timur, itu punya banyak kaki tangan. Dia juga `memelihara` sejumlah aparat dari Polri, TNI, dan BNN.
 
Freddy mengatakan, selama berbisnis narkoba, sudah menggelontorkan Rp450 miliar untuk `orang` BNN dan Rp90 miliar untuk kaki tangannya di Polri. Dia juga mengaku, pernah dikawal jenderal bintang dua TNI saat membawa narkoba dari Medan, Sumatera Utara; ke Jakarta.
 
Kapolri tak Mau Mendahului Tim Investigasi Freddy
Haris Azhar.ANT/Sigid Kurniawan
 
Polri kebakaran jenggot. Mereka lalu membentuk tim independen untuk menyelidiki pengakuan Freddy. Tim meminta keterangan banyak pihak, termasuk terpidana Jhon Key dan mantan Kalapas Nusakambangan Liberty Sitinjak.
 
Jhon Key, kepada tim independen, membenarkan adanya pertemuan antaran Haris dan Freddy. Sementara Sintinjak mengatakan, Freddy pernah akan menyuap dirinya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan