Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Kaleidoskop 2020

Kala 2 Gelas Miras Membuat Polsek Ciracas Tergilas

Yogi Bayu Aji • 28 Desember 2020 07:00

Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letnan Jenderal (Letjen) Dodik Wijanarko menyebut Ilham takut mengaku terjatuh karena mabuk. Sepeda motor Honda Blade hitam berpelat nomor B 3580 TZH yang dikendarai ternyata milik atasannya.
 
"Serta takut diproses hukum karena saat mengendarai motor tidak punya SIM (surat izin mengemudi) dan enggak bawa STNK (surat tanda nomor kendaraan)," ucap Dodik, Rabu, 9 September 2020.
 
Pangdam Jaya Mayor Jenderal (Mayjen) Dudung Abdurachman tak habis pikir prajurit bisa termakan hoaks hingga menyerang mitranya kerjanya serta menghajar warga yang seharusnya mereka lindungi. Bahkan, korban tetap dianiaya meski sudah tidak berdaya.

"Sudah dipukul, sudah terkapar, masih dilindas pakai motor," ujar Dudung, Rabu, 9 September 2020.
 
Dudung menyatakan siap mengganti kerugian atas insiden itu, tak hanya untuk perbaikan Polsek Ciracas, tetapi juga rumah warga di sekitar lokasi, gerobak, kendaraan, hingga kepada warga yang diserang. Nantinya, para pelaku bakal dituntut membayar ganti rugi.
  
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa ikut merogoh kocek. Uang Andika dipakai membiayai perbaikan sebelum para pelaku mengganti rugi. Per Rabu, 7 Oktober 2020, TNI total memberikan ganti rugi Rp828 juta kepada 120 korban.
 
Wakil Danpuspom TNI Marsekal Pertama Joko Tri Kartono mencatat 67 prajurit TNI AD menjadi tersangka. Status yang sama disematkan kepada 10 prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dan satu prajurit Angkatan Udara (AU). Total ada 78 prajurit dari tiga matra TNI yang menjadi tersangka.
 

Jiwa korsa


Menanggapi kasus ini, anggota Komisi III DPR Taufik Basari meminta personel TNI-Polri tidak menyalahartikan jiwa korsa. Kesetiaan kepada satuan tidak boleh dijadikan alasan untuk melakukan tindakan negatif secara bersama-sama.
 
"Jiwa korsa dibentuk di masing-masing institusi ini adalah untuk membangun kekompakan dalam menjalankan tugasnya," ujar Taufik, Senin, 31 Agustus 2020.
 
Politikus Partai NasDem itu melihat ada kekeliruan mengartikan jiwa korsa dalam perusakan Polsek Ciracas sehingga menimbulkan permasalahan. Kendati begitu, dia menyebut jiwa korsa tetap perlu ditumbuhkan dalam jiwa tiap aparat.
 
Sementara itu, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mendorong agar seluruh personel TNI dijejali pendidikan hukum sipil. Pasukan TNI dari level prajurit hingga komandan harus terbiasa menyelesaikan masalah dengan hukum atau musyawarah. 
 
“Kalaupun benar ada informasi keroyokan, ada prosedur hukum. Namun, ini malah main hakim sendiri. Ini kurang dicermati anggota dan pimpinannya,” ungkap Usman, Minggu, 30 Agustus 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan