Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. ANT/Indrianto Eko.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. ANT/Indrianto Eko.

Polri: Teroris Kini Lebih Agresif

Theofilus Ifan Sucipto • 10 Mei 2019 15:41
Jakarta: Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyebut tren organisasi teroris berubah. Mereka lebih agresif saat diringkus polisi.
 
"Ketika melihat berita di televisi, mereka bukan lari tapi bertahan. Mereka sudah mempersiapkan diri," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2019.
 
Baca: Teroris Bekasi Gunakan Wi-Fi untuk Meledakkan Bom

Dedi mencontohkan T, anggota organisasi teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi yang tewas. Saat dikejar, T bersiap melempar bom pada Tim Detasemen Khusus (Densus) 88. 
 
Densus 88 berhasil melumpuhkan T sebelum bom itu dilempar. T tewas karena ledakan bom itu.
 
Dedi menyebut tren ini sudah terlihat saat penangkapan teroris di Bandung. Kala itu, ada anggota kepolisian yang menjadi korban.
 
"Sama juga seperti di Sibolga, ketika mereka ditangkap, mereka sudah memasang ranjau bom," jelas jenderal bintang satu itu.
 
Baca: Densus 88 Masih Buru Anggota JAD
 
Tim Densus 88 lebih berhati-hati menghadapi teroris. Anggota Densus menyiapkan strategi matang sebelum beraksi menangkap teroris. Dia mencontohkan pelumpuhan T di Bekasi.
 
"Jika dalam sepersekian detik tidak waspada, mungkin akan jatuh korban dengan lemparan bom tersebut," ucap diia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan