Jakarta: Pemimpin organisasi teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, EY, berencana beraksi saat demo besar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta. Dia bahkan sudah menyiapkan bahan peledak memanfaatkan teknologi Wi-Fi untuk meledakkan bom.
"Selain menggunakan kimia, rangkaian switching juga telah dibuat kalau ada demo massa besar di KPU," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2019.
EY, kata Dedi, sudah memprediksi ada penghilangan sinyal gawai saat demo berlangsung. EY tidak bisa meledakkan bom menggunakan gawai.
EY kemudian beralih menggunakan router mengalirkan sinyal Wi-Fi. Bahkan, kata Dedi, EY menyiapkan booster sinyal Wi-Fi untuk meledakkan bom dengan radius lebih luas.
"Adanya booster bisa menjangkau radius dari 200 meter, 500 meter, hingga 1 kilometer. Nanti meledakkannya pakai sinyal Wi-Fi." ucap dia.
Baca: Densus 88 Masih Buru Anggota JAD
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 sebelumnya menangkap dua terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat. Keduanya bagian kelompok teroris JAD Bekasi.
"Tadi malam pelaku ditangkap. Dua pelaku ini jaringannya berbeda tapi memiliki koneksi sangat kuat dengan JAD Indonesia," Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2019.
Kedua orang itu ialah EY, 27, dan YM, 18. EY ditangkap pada Rabu, 8 Mei 2019 pukul 13.48 WIB, di SPBU Pertamina Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur. Sedangkan, YM ditangkap di hari yang sama pukul 20.33 WIB di rumahnya di Kelurahan Bojong Rawa, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti seperti dua bom pipa yang sudah jadi dan disebut Mother of Satan. Dedi mengatakan sebutan itu dibuat karena daya ledakan bom yang tinggi.
"Daya ledaknya hampir sama dengan bom di Sibolga dan memiliki fatalitas yang cukup tinggi jika diledakkan," imbuh dia.
Selain itu, Densus 88 mengamankan bahan perakit bom lain seperti pisau, pupuk, termometer, dan lain-lain. Dalam penangkapan YM, Densus 88 mengamankan barang bukti berupa laptop, hard disk, dan remote control sebagai pemicu bom.
Dedi menjelaskan JAD Bekasi dan JAD Lampung berkolaborasi dan memiliki tujuan yang sama. Mereka konsisten melakukan amaliah dengan sasaran aparat kepolisian.
Jakarta: Pemimpin organisasi teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, EY, berencana beraksi saat demo besar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta. Dia bahkan sudah menyiapkan bahan peledak memanfaatkan teknologi
Wi-Fi untuk meledakkan bom.
"Selain menggunakan kimia, rangkaian
switching juga telah dibuat kalau ada demo massa besar di KPU," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2019.
EY, kata Dedi, sudah memprediksi ada penghilangan sinyal gawai saat demo berlangsung. EY tidak bisa meledakkan bom menggunakan gawai.
EY kemudian beralih menggunakan
router mengalirkan sinyal
Wi-Fi. Bahkan, kata Dedi, EY menyiapkan
booster sinyal
Wi-Fi untuk meledakkan bom dengan radius lebih luas.
"Adanya
booster bisa menjangkau radius dari 200 meter, 500 meter, hingga 1 kilometer. Nanti meledakkannya pakai sinyal
Wi-Fi." ucap dia.
Baca: Densus 88 Masih Buru Anggota JAD
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 sebelumnya menangkap dua terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat. Keduanya bagian kelompok teroris JAD Bekasi.
"Tadi malam pelaku ditangkap. Dua pelaku ini jaringannya berbeda tapi memiliki koneksi sangat kuat dengan JAD Indonesia," Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2019.
Kedua orang itu ialah EY, 27, dan YM, 18. EY ditangkap pada Rabu, 8 Mei 2019 pukul 13.48 WIB, di SPBU Pertamina Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur. Sedangkan, YM ditangkap di hari yang sama pukul 20.33 WIB di rumahnya di Kelurahan Bojong Rawa, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti seperti dua bom pipa yang sudah jadi dan disebut
Mother of Satan. Dedi mengatakan sebutan itu dibuat karena daya ledakan bom yang tinggi.
"Daya ledaknya hampir sama dengan bom di Sibolga dan memiliki fatalitas yang cukup tinggi jika diledakkan," imbuh dia.
Selain itu, Densus 88 mengamankan bahan perakit bom lain seperti pisau, pupuk, termometer, dan lain-lain. Dalam penangkapan YM, Densus 88 mengamankan barang bukti berupa laptop,
hard disk, dan
remote control sebagai pemicu bom.
Dedi menjelaskan JAD Bekasi dan JAD Lampung berkolaborasi dan memiliki tujuan yang sama. Mereka konsisten melakukan amaliah dengan sasaran aparat kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)