Jakarta: AKBP Achiruddin Hasibuan tengah jadi sorotan publik lantaran terseret kasus penganiayaan yang dilakukan sang anak, Aditya Hasibuan, terhadap seorang mahasiswa di Medan. AKBP Achiruddin kini sedang diperiksa karena diduga membiarkan anaknya melakukan aksi penganiayaan.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyebut pembiaran terhadap tindakan pidana merupakan perbuatan yang sangat keji. Terlebih, ini dilakukan oleh seorang anggota Polri yang seharusnya paham mengenai aturan hukum.
“Yang paling menyedihkan adalah seorang ayah melihat langsung anaknya melakukan tindak pidana. Padahal Bapaknya adalah seorang pengayom masyarakat. Ini 'kan etika yang sangat keji. Ini menurut saya biadab. Ini tidak boleh dilakukan,” tegas Ahmad, dikutip dari tayangan Primetime News di Metro TV, Jumat, 28 April 2023.
Tak hanya itu, Ahmad juga menduga ada upaya tertentu yang dilakukan AKBP Achiruddin untuk menutupi kasus ini. Pasalnya, penanganan kasus penganiayaan ini sempat mandek selama empat bulan sejak keluarga korban melapor ke Polrestabes Medan.
“Bayangin empat bulan baru (diproses) kasusnya. Sampai pihak korban mengadu kemana-mana tidak terima karena adanya perbedaan kondisi kekuatan. Ini telah menunjukkan bahwa ada efek yang dilakukan oleh AKBP Achiruddin untuk menahan kasus agar bisa ditutupi,” ujarnya.
Ahmad menyayangkan terjadinya peristiwa penganiayaan dan pembiaran yang dilakukan keluarga polisi. Ia berharap kasus seperti ini tidak terulang kembali.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan AH, anak oknum polisi, menganiaya seorang mahasiswa yang bernama Ken Admiral viral di media sosial. Ironisnya, ayah tersangka, AKBP Achiruddin Hasibuan, yang berada di lokasi kejadian malah membiarkan anaknya melakukan tindak penganiayaan.
Kini, AH telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman lima tahun penjara. Sementara itu, AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya dan ditempatkan di penahanan khusus.
(Arfinna Erliencani)
Jakarta: AKBP Achiruddin Hasibuan tengah jadi sorotan publik lantaran terseret kasus penganiayaan yang dilakukan sang anak, Aditya Hasibuan, terhadap seorang mahasiswa di Medan.
AKBP Achiruddin kini sedang diperiksa karena diduga membiarkan anaknya melakukan aksi penganiayaan.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI,
Ahmad Sahroni, menyebut pembiaran terhadap tindakan pidana merupakan perbuatan yang sangat keji. Terlebih, ini dilakukan oleh seorang anggota Polri yang seharusnya paham mengenai aturan hukum.
“Yang paling menyedihkan adalah seorang ayah melihat langsung anaknya melakukan tindak pidana. Padahal Bapaknya adalah seorang pengayom masyarakat. Ini 'kan etika yang sangat keji. Ini menurut saya biadab. Ini tidak boleh dilakukan,” tegas Ahmad, dikutip dari tayangan
Primetime News di Metro TV, Jumat, 28 April 2023.
Tak hanya itu, Ahmad juga menduga ada upaya tertentu yang dilakukan AKBP Achiruddin untuk menutupi kasus ini. Pasalnya, penanganan kasus penganiayaan ini sempat mandek selama empat bulan sejak keluarga korban melapor ke Polrestabes Medan.
“Bayangin empat bulan baru (diproses) kasusnya. Sampai pihak korban mengadu kemana-mana tidak terima karena adanya perbedaan kondisi kekuatan. Ini telah menunjukkan bahwa ada efek yang dilakukan oleh AKBP Achiruddin untuk menahan kasus agar bisa ditutupi,” ujarnya.
Ahmad menyayangkan terjadinya peristiwa penganiayaan dan pembiaran yang dilakukan keluarga polisi. Ia berharap kasus seperti ini tidak terulang kembali.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan AH, anak oknum polisi, menganiaya seorang mahasiswa yang bernama Ken Admiral viral di media sosial. Ironisnya, ayah tersangka, AKBP Achiruddin Hasibuan, yang berada di lokasi kejadian malah membiarkan anaknya melakukan tindak penganiayaan.
Kini, AH telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman lima tahun penjara. Sementara itu, AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya dan ditempatkan di penahanan khusus.
(Arfinna Erliencani) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)