Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Mantan Pejabat Lampung Tengah Ungkap Permainan 'Amis' Bawahan Azis Syamsuddin

Candra Yuri Nuralam • 01 November 2021 14:07

 
"Pak Jarwo mengatakan kalau orang Azis itu dia dan dia selalu mempertemukan kami dengan Pak Azis," ucap Taufik.
 
Taufik kemudian meminta diarahkan Jarwo untuk memproses proposal DAK saat itu. Setelah dibantu Jarwo, proses pengajuan DAK menjadi lancar. Azis Syamsuddin turut membantu proses pengajuan proyek tersebut.

"Waktu itu kami rencana berangkat ke Jakarta tanggal 20 Juli dengan tujuan untuk bertemu Pak Azis agar proposal pengurusan DAK bisa disetujui," tutur Taufik.
 
Saat hendak bertemu dengan Azis, Taufik diminta menyiapkan uang Rp200 juta. Duit itu disebut untuk pengurusan proposal. Jarwo yang menerima uang itu.
 
Sehari setelah penyerahan uang itu, Jarwo mempertemukan Taufik dengan Azis Syamsuddin di Gedung DPR. Taufik langsung menjelaskan maksudnya datang untuk meminta bantuan pengurusan proyek DAK Lampung Tengah.
 
Di malam harinya setelah bertemu Azis, Taufik ditelepon Aliza. Aliza kesal karena Taufik menghubungi Jarwo untuk bertemu dengan Azis. Namun, adu mulut keduanya cair ketika Aliza mengetahui komunikasi dengan Jarwo dilakukan atas perintah Mustafa.
 
"Saya bilang, 'saya enggak ikut-ikut, selesaikan sajalah antara Pak Aliza dengan Pak Jarwo.' Setelah itu pulang," ucap Taufik.
 
Jarwo lalu kembali bertemu dengan Taufik. Jarwo menjelaskan jatah proyek untuk DAK Lampung Tengah hanya sekitar Rp25 miliar. Data itu disebut diketahui Jarwo dari catatan Azis Syamsuddin. Taufik mengatakan saat pertemuan itu Jarwo mengaku pengesahan dana sudah dekat.
 
"Saya bilang ke teman-teman (pejabat di Lampung Tengah), gambaran awal kan dijanjiin dapat DAK Rp90-an miliar. Ternyata Rp25 miliar. Waktu itu uangnya belum ada," ucap Taufik.
 
Setelah menyampaikan masalah itu, Taufik membahas permintaan fee dari dana yang dicairkan. Berdasarkan permintaan awal, bakal ada pemotongan fee delapan persen dari dana yang cair.
 
Uang itu disebut akan dibagi-bagi ke beberapa pihak. Dia tidak memerinci pihak-pihak yang kecipratan uang itu.
 
"Saya sampaikan ke staf-staf untuk komitmen fee itu. (Sekitar) Rp2 miliar," ucap Taufik.
 
Uang harus diberikan sebelum ketok palu proyek. Uang itu langsung disiapkan beberapa pejabat di Lampung Tengah. Namun, saat hari penyerahan hampir tiba, uang yang dikumpulkan baru Rp1,1 miliar.
 
"Teman-teman ini yang menyerahkan (uang itu) ke Aliza," tutur Taufik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan