Jakarta: Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Ditjen DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menyelenggarakan Festival Merek 2023. Acara ini resmi dibuka pada Senin, 23 Oktober 2023. Kegiatan yang akan diselenggarakan selama tiga hari itu menjadi rangkaian acara dari penutupan Tahun Merek yang diusung Kemenkumham sebagai tahun tematik 2023.
Penyelenggaraan Festival Merek 2023 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Kemenkumham Min Usihen di Lapangan Merah Kemenkumham, Jakarta.
"Hari ini, kita bisa hadir mengikuti rangkaian penutupan Tahun Merek dengan melaksanakan Festival Merek tahun 2023 yang mengangkat tema 'Cinta Lokal, Sentuhan Global'," ujar Dirjen KI Min Usihen.
Festival Merek 2023 mengusung tema 'Cinta Lokal, Sentuhan Global'. Beragam kegiatan menarik serta pameran produk dan merek lokal hadir dalam acara tersebut.
Dirjen KI Min Usihen menjelaskan penyelenggaraan acara ini sebagai apresiasi DJKI Kemenkumham terhadap merek-merek lokal. Kehadiran mereka di acara tersebut pun bisa makin dikenal masyarakat. Hal ini pula yang menjadi alasan pihaknya menggelar Festival Merek 2023 di Kantor Kemenkumham.
"Sengaja kami memilih kegiatan ini dilakukan di Kementerian Hukum dan HAM bukan tanpa alasan. Biasanya kegiatan ini kami langsungkan di hotel atau pun di luar kota. Untuk tahun ini, kita menyelenggarakan di Kementerian Hukum dan HAM karena DJKI ingin mendekatkan dan menghadirkan sektor UMKM, produk, dan merek lokalnya lebih dekat dengan Kementerian Hukum dan HAM secara menyeluruh sehingga bisa diikuti oleh kita semua sebagai wujud komitmen kita bersama untuk ikut mendorong mereka lokal dan mendukung program pemerintah bangga buatan Indonesia," katanya.
Festival Merek 2023 juga merupakan rangkaian dari penutupan Tahun Merek yang diusung Kemenkumham sebagai tahun tematik tahun ini. Adapun penutupan Tahun Merek ini akan ditandai pada hari terakhir Festival Merek 2023, Rabu, 25 Oktober 2023. Kegiatan akan ditutup oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
(Foto:Medcom.id/Patrick Pinaria)
Min Usihen mengatakan Tahun Merek 2023 yang menjadi tema tematik tahun ini sejalan dengan program dan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan produk lokal sekaligus perlindungan kekayaan intelektualnya. Tujuannya, meningkatkan kualitas produk lokal tersebut.
"Tentunya, peningkatan produk dalam negeri tersebut secara simultan harus diikuti pula dengan perlindungan merek sebagai tanda pembeda yang melekat pada produk barang dan jasa. Hadirnya beragam merek kebanggaan Indonesia dalam Festival Merek yang dilaksanakan selama tiga hari ke depan menunjukkan betapa besarnya potensi ekonomi dan daya kreativitas yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia," kata Min Usihen.
"Eksposur terhadap merek-merek kebanggaan Indonesia ini diharapkan mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing baik di pasar dalam negeri atau domestik maupun di pasar global sehingga mampu mendukung pertumbuhan perekonomian nasional," katanya, melanjutkan.
Pada kesempatan itu, Min Usimhen membeberkan jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,4 juta. Dari total UMKM tersebut, sebanyak 11 persen mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual.
Statistik kekayaan intelektual pada tahun ini juga menunjukkan laju positif. Setidaknya, kekayaan intelektual sepanjang 2023 mencapai 19 persen. Angka tersebut berhasil melampaui target, khususnya tahun lalu, yakni 17 persen.
"Ini menunjukkan tren positif untuk semua layanan-layanan kekayaan intelektual yang diberikan Kementerian Hukum dan HAM," kata Min Usihen.
(Foto:Medcom.id/Patrick Pinaria)
Dengan berakhirnya Tahun Merek 2023 nanti, Kemenkumham akan mengusung tema tematik baru untuk 2024, Tahun Indikasi Geografis.
"Kalaupun tahun ini sudah berakhir tahun merek bukan berarti kita tidak fokus. Sebagai tema-tema tertentu dalam satu tahun itu kita mengangkat tahun indikasi geografis," ucapnya.
Merek Festival berlangsung pada 23-25 Oktober 2023 di Lapangan Merah Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Sebanyak 45 booth akan meramaikan pameran produk lokal pada event ini. Mulai dari produk makanan, minuman, fashion, kecantikan, kerajinan tangan, serta produk indikasi geografis terdaftar.
Selain itu, pada hari pertama 23 Oktober 2023, DJKI mengadakan talkshow dengan mengundang Brand Adventure Media. Brand Adventure Media memiliki program YouTube bernama UKM Nation yang membahas mengenai seluk beluk dunia UKM di Indonesia.
Pada hari kedua Merek Festival akan diadakan acara bertajuk Meja Kurator. Meja Kurator adalah program yang mengkurasi berbagai brand lokal yang masuk dalam 17 sektor ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia oleh para pakar terbaik di bidangnya masing-masing.
Pada hari terakhir, para pengunjung dapat mengikuti acara IP Talks Kreasi Kuliner. Pada sesi ini akan dilakukan demo masak yang mengolah bahan-bahan masakan asli Indonesia menjadi sajian makanan bertaraf internasional.
Gelaran Merek Festival 2023 tidak hanya bersifat B to C (business to consumer) yang diperuntukkan bagi pembeli retail, namun DJKI juga memiliki agenda yang bersifat B to B (business to business) untuk mempertemukan antara pebisnis satu dengan pebisnis lainnya.
Bagi masyarakat yang sedang ingin memiliki usaha, DJKI juga menggelar Business Matching dengan menghadirkan delapan pelaku bisnis yang siap bertemu dengan calon mitra. Adapun produk bisnis yang dihadirkan yaitu Teguk, Amanda Brownies, Scoop & Skoops, Kebab Turki Baba Rafi, MS-glow, PUYO, WARCON, dan Benteng Nusantara.
Pada event ini DJKI membuka booth layanan konsultasi KI untuk merek paten, hak cipta, dan desain industri. Tidak hanya itu, DJKI juga menyediakan fasilitas pendaftaran merek dan pencatatan ciptaan gratis kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan kuota terbatas.
Kemudian pada malam puncak Merek Festival 2023 tanggal 25 Oktober, pengunjung akan mendapatkan suguhan hiburan Stand Up Comedy dari Cak Lontong serta penampilan artis Ibu Kota.
Jakarta: Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Ditjen DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menyelenggarakan Festival Merek 2023. Acara ini resmi dibuka pada Senin, 23 Oktober 2023. Kegiatan yang akan diselenggarakan selama tiga hari itu menjadi rangkaian acara dari penutupan Tahun Merek yang diusung Kemenkumham sebagai tahun tematik 2023.
Penyelenggaraan Festival Merek 2023 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Kemenkumham Min Usihen di Lapangan Merah Kemenkumham, Jakarta.
"Hari ini, kita bisa hadir mengikuti rangkaian penutupan Tahun Merek dengan melaksanakan Festival Merek tahun 2023 yang mengangkat tema 'Cinta Lokal, Sentuhan Global'," ujar Dirjen KI Min Usihen.
Festival Merek 2023 mengusung tema 'Cinta Lokal, Sentuhan Global'. Beragam kegiatan menarik serta pameran produk dan merek lokal hadir dalam acara tersebut.
Dirjen KI Min Usihen menjelaskan penyelenggaraan acara ini sebagai apresiasi DJKI Kemenkumham terhadap merek-merek lokal. Kehadiran mereka di acara tersebut pun bisa makin dikenal masyarakat. Hal ini pula yang menjadi alasan pihaknya menggelar Festival Merek 2023 di Kantor Kemenkumham.
"Sengaja kami memilih kegiatan ini dilakukan di Kementerian Hukum dan HAM bukan tanpa alasan. Biasanya kegiatan ini kami langsungkan di hotel atau pun di luar kota. Untuk tahun ini, kita menyelenggarakan di Kementerian Hukum dan HAM karena DJKI ingin mendekatkan dan menghadirkan sektor UMKM, produk, dan merek lokalnya lebih dekat dengan Kementerian Hukum dan HAM secara menyeluruh sehingga bisa diikuti oleh kita semua sebagai wujud komitmen kita bersama untuk ikut mendorong mereka lokal dan mendukung program pemerintah bangga buatan Indonesia," katanya.
Festival Merek 2023 juga merupakan rangkaian dari penutupan Tahun Merek yang diusung Kemenkumham sebagai tahun tematik tahun ini. Adapun penutupan Tahun Merek ini akan ditandai pada hari terakhir Festival Merek 2023, Rabu, 25 Oktober 2023. Kegiatan akan ditutup oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
(Foto:Medcom.id/Patrick Pinaria)
Min Usihen mengatakan Tahun Merek 2023 yang menjadi tema tematik tahun ini sejalan dengan program dan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan produk lokal sekaligus perlindungan kekayaan intelektualnya. Tujuannya, meningkatkan kualitas produk lokal tersebut.
"Tentunya, peningkatan produk dalam negeri tersebut secara simultan harus diikuti pula dengan perlindungan merek sebagai tanda pembeda yang melekat pada produk barang dan jasa. Hadirnya beragam merek kebanggaan Indonesia dalam Festival Merek yang dilaksanakan selama tiga hari ke depan menunjukkan betapa besarnya potensi ekonomi dan daya kreativitas yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia," kata Min Usihen.
"Eksposur terhadap merek-merek kebanggaan Indonesia ini diharapkan mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing baik di pasar dalam negeri atau domestik maupun di pasar global sehingga mampu mendukung pertumbuhan perekonomian nasional," katanya, melanjutkan.
Pada kesempatan itu, Min Usimhen membeberkan jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,4 juta. Dari total UMKM tersebut, sebanyak 11 persen mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual.
Statistik kekayaan intelektual pada tahun ini juga menunjukkan laju positif. Setidaknya, kekayaan intelektual sepanjang 2023 mencapai 19 persen. Angka tersebut berhasil melampaui target, khususnya tahun lalu, yakni 17 persen.
"Ini menunjukkan tren positif untuk semua layanan-layanan kekayaan intelektual yang diberikan Kementerian Hukum dan HAM," kata Min Usihen.
(Foto:Medcom.id/Patrick Pinaria)
Dengan berakhirnya Tahun Merek 2023 nanti, Kemenkumham akan mengusung tema tematik baru untuk 2024, Tahun Indikasi Geografis.
"Kalaupun tahun ini sudah berakhir tahun merek bukan berarti kita tidak fokus. Sebagai tema-tema tertentu dalam satu tahun itu kita mengangkat tahun indikasi geografis," ucapnya.
Merek Festival berlangsung pada 23-25 Oktober 2023 di Lapangan Merah Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Sebanyak 45 booth akan meramaikan pameran produk lokal pada event ini. Mulai dari produk makanan, minuman, fashion, kecantikan, kerajinan tangan, serta produk indikasi geografis terdaftar.
Selain itu, pada hari pertama 23 Oktober 2023, DJKI mengadakan talkshow dengan mengundang Brand Adventure Media. Brand Adventure Media memiliki program YouTube bernama UKM Nation yang membahas mengenai seluk beluk dunia UKM di Indonesia.
Pada hari kedua Merek Festival akan diadakan acara bertajuk Meja Kurator. Meja Kurator adalah program yang mengkurasi berbagai brand lokal yang masuk dalam 17 sektor ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia oleh para pakar terbaik di bidangnya masing-masing.
Pada hari terakhir, para pengunjung dapat mengikuti acara IP Talks Kreasi Kuliner. Pada sesi ini akan dilakukan demo masak yang mengolah bahan-bahan masakan asli Indonesia menjadi sajian makanan bertaraf internasional.
Gelaran Merek Festival 2023 tidak hanya bersifat B to C (
business to consumer) yang diperuntukkan bagi pembeli retail, namun DJKI juga memiliki agenda yang bersifat B to B (
business to business) untuk mempertemukan antara pebisnis satu dengan pebisnis lainnya.
Bagi masyarakat yang sedang ingin memiliki usaha, DJKI juga menggelar Business Matching dengan menghadirkan delapan pelaku bisnis yang siap bertemu dengan calon mitra. Adapun produk bisnis yang dihadirkan yaitu Teguk, Amanda Brownies, Scoop & Skoops, Kebab Turki Baba Rafi, MS-glow, PUYO, WARCON, dan Benteng Nusantara.
Pada event ini DJKI membuka booth layanan konsultasi KI untuk merek paten, hak cipta, dan desain industri. Tidak hanya itu, DJKI juga menyediakan fasilitas pendaftaran merek dan pencatatan ciptaan gratis kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan kuota terbatas.
Kemudian pada malam puncak Merek Festival 2023 tanggal 25 Oktober, pengunjung akan mendapatkan suguhan hiburan Stand Up Comedy dari Cak Lontong serta penampilan artis Ibu Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)