Jakarta: Kejaksaan Agung (Kejagung) diyakini bakal mengungkap aktor intelektual kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI). Perkara tersebut masih terus diselisik Korps Adhyaksa.
"Tar pasti dapat (aktor intelektualnya), ini kan masih berproses di Kejagung," kata Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 September 2021.
Politikus Partai NasDem ini menegaskan semua pihak yang terlibat dalam kasus rasuah tersebut harus dikejar. Kejagung diharapkan proporsional dan transparan dalam mengungkap kasus korupsi di perusahaan pelat merah itu.
Semua pihak yang diduga ikut bermain harus diselisik. Terlebih, ditemukan fakta hukumnya.
"Siapapun itu, semua (yang terlibat harus diproses)," tegas Sahroni.
Baca: Kejagung Selisik Peran Orang Dekat Tersangka Kasus ASABRI
Sebelumnya, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Heru Hidayat dan mantan Dirut PT ASABRI, Sonny Widjaja, disebut beberapa kali bertemu membahas keuangan ASABRI. Heru dan Sonny membicarakan komitmen menambal kerugian investasi ASABRI sebesar Rp1,1 triliun.
"Ada pertemuan untuk membicarakan komitmen pembayaran Heru Hidayat," kata saksi dari komite investasi, Hari, dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi di PT ASABRI, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin, 13 September 2021.
Hasil investasi ASABRI di masa kepemimpinan Adam Damiri diketahui selalu minus. Dalam konstruksi perkara ASABRI, investasi perusahaan pelat merah itu jebol hingga merugi Rp22,7 triliun.
Salah seorang tim kuasa hukum Sonny Widjaja, Heru Buwono, tak menampik pertemuan kliennya dan Heru Hidayat. Namun, dia menegaskan pertemuan itu untuk menyelamatkan keuangan ASABRI.
"Kepentingan Pak Sonny Widjaja melakukan upaya-upaya untuk selamatkan ASABRI dengan melakukan komitmen tertentu, pihak-pihak yang akan selamatkan ASABRI," kata Heru.
Saat awal menjabat, Sonny Widjaya diyakini tidak pernah mengenal Heru Hidayat. Namun, Sonny tiba-tiba mempercayakan Heru Cs sebagai mitra ASABRI dalam mengelola investasi yang begitu besar.
Awalnya, Sonny dikenalkan dengan Heru Hidyat atas referensi yang diduga seorang pejabat BPK. Sebab Sonny sempat diminta bertemu dengan pejabat tersebut, guna membantu menyelesaikan masalah Asabri yang ditinggalkan Dirut sebelumnya.
Pejabat ini merekomendasikan nama Heru yang direferensi mampu menyelesaikan masalah. Sonny kemudian meminta Hari Setianto, Direktur Investasi ASABRI saat itu, untuk menindaklanjuti dan merealisasi upaya tersebut.
Sementara itu, Kejagung telah menetapkan tiga tersangka baru dalam kasus ASABRI.
Mereka yakni Edward Seky Soerjadjaya selaku mantan Direktur Ortos Holding Ltd; Bety selaku mantan Komisaris Utama PT Sinergi Millenium Sekuritas; dan Rennier Abdul Rachman Latief selaku Komisaris PT Sekawan Intipratama.
Total tersangka dalam kasus ini mencapai 13 orang. Sepuluh tersangka lainnya ialah Komisaris Utama PT Trada Alam Minera, Heru Hidayat, Komisaris PT Hanson International Tbk, Benny Tjokrosaputro, Direktur Jakarta Emiten Investor Relation, Jimmy Sutopo, Direktur Utama PT Prima Jaringan Lukman Purnomosidi, dan Presiden Direktur PT Rimo International Lestari, Teddy Tjokrosaputro
Kemudian, dua mantan Direktur Utama ASABRI, yakni Adam Rachmat Damiri dan Sonny Widjaja. Lalu, mantan Direktur Investasi dan Keuangan ASABRI, Bachtiar Effendi, mantan Direktur Investasi dan Keuangan ASABRI, Hari Setianto, serta mantan Kepala Divisi Investasi ASABRI, Ilham Wardhana Bilang Siregar.
Kejagung juga masih menyelisik pihak yang diduga ikut mendapat keuntungan dari hasil korupsi dalam pengelolaan dana PT ASABRI. Khususnya, bagi mereka yang punya hubungan dengan para tersangka.
Direktur Penyidikan Kejagung Supardi mengatakan timnya masih bekerja keras dengan memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan para aktor dalam kasus mega skandal korupsi ini. Supardi memastikan Kejagung tidak gentar sedikit pun untuk menyeret semua yang terlibat dalam rasuah ini.
"Kita tunggu progres penyidikan berikutnya. Punya hubungan dengan siapupun, yang penting ada alat bukti pendukungnya, pasti kita dalami," kata Supardi.
Baca: Kejagung Umumkan Tiga Tersangka Baru Kasus ASABRI
Supardi juga memastikan Kejagung akan bekerja profesional dan transparan dalam mengusut kasus korupsi di ASABRI. Dia menegaskan Kejagung bakal menyeret semua pihak yang diduga terlibat dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp22,7 triliun itu.
Jakarta:
Kejaksaan Agung (Kejagung) diyakini bakal mengungkap aktor intelektual kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (
ASABRI). Perkara tersebut masih terus diselisik Korps Adhyaksa.
"Tar pasti dapat (aktor intelektualnya), ini kan masih berproses di Kejagung," kata Wakil Ketua
Komisi III Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 September 2021.
Politikus Partai NasDem ini menegaskan semua pihak yang terlibat dalam kasus rasuah tersebut harus dikejar. Kejagung diharapkan proporsional dan transparan dalam mengungkap kasus korupsi di perusahaan pelat merah itu.
Semua pihak yang diduga ikut bermain harus diselisik. Terlebih, ditemukan fakta hukumnya.
"Siapapun itu, semua (yang terlibat harus diproses)," tegas Sahroni.
Baca:
Kejagung Selisik Peran Orang Dekat Tersangka Kasus ASABRI
Sebelumnya, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Heru Hidayat dan mantan Dirut PT ASABRI, Sonny Widjaja, disebut beberapa kali bertemu membahas keuangan ASABRI. Heru dan Sonny membicarakan komitmen menambal kerugian investasi ASABRI sebesar Rp1,1 triliun.
"Ada pertemuan untuk membicarakan komitmen pembayaran Heru Hidayat," kata saksi dari komite investasi, Hari, dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi di PT ASABRI, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin, 13 September 2021.
Hasil investasi ASABRI di masa kepemimpinan Adam Damiri diketahui selalu minus. Dalam konstruksi perkara ASABRI, investasi perusahaan pelat merah itu jebol hingga merugi Rp22,7 triliun.
Salah seorang tim kuasa hukum Sonny Widjaja, Heru Buwono, tak menampik pertemuan kliennya dan Heru Hidayat. Namun, dia menegaskan pertemuan itu untuk menyelamatkan keuangan ASABRI.
"Kepentingan Pak Sonny Widjaja melakukan upaya-upaya untuk selamatkan ASABRI dengan melakukan komitmen tertentu, pihak-pihak yang akan selamatkan ASABRI," kata Heru.
Saat awal menjabat, Sonny Widjaya diyakini tidak pernah mengenal Heru Hidayat. Namun, Sonny tiba-tiba mempercayakan Heru Cs sebagai mitra ASABRI dalam mengelola investasi yang begitu besar.
Awalnya, Sonny dikenalkan dengan Heru Hidyat atas referensi yang diduga seorang pejabat BPK. Sebab Sonny sempat diminta bertemu dengan pejabat tersebut, guna membantu menyelesaikan masalah Asabri yang ditinggalkan Dirut sebelumnya.
Pejabat ini merekomendasikan nama Heru yang direferensi mampu menyelesaikan masalah. Sonny kemudian meminta Hari Setianto, Direktur Investasi ASABRI saat itu, untuk menindaklanjuti dan merealisasi upaya tersebut.