Gembong Narkoba Freddy Budiman. Antara/Idhad Zakaria.
Gembong Narkoba Freddy Budiman. Antara/Idhad Zakaria.

Alasan Kemenkumham Rekam Testimoni Freddy Budiman

Wanda Indana • 19 Agustus 2016 11:25
medcom.id, Jakarta: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) merekam testimoni gembong narkoba Freddy Budiman. Video dibuat sehari sebelum Freddy dieksekusi mati di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
 
Direktur Jenderal Keamanan dan Ketertiban Ditjen PAS Sutrisman mengatakan, pembuatan rekaman video tersebut sebagai sarana pembinaan. Sebab, Freddy dikenal sebagai mantan gembong narkoba berperilaku positif selama menghuni lapas.
 
Baca: Jhon Kei Benarkan Pertemuan Haris dan Freddy
 
"Kami mendengar mendiang Freddy rajin sembahyang (salat), hatam Alquran, sering mengaji, itu sesuatu yang menarik. Makanya kami membuat video testimoni Freddy untuk pembinaan kepada penghuni lapas lainnya," kata Sutrisman kepada Metrotvnews.com di Kantor Dirjen PAS, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2016).
 
Sutrisman mengaku belum melihat langsung video testimoni Freddy. Namun, berdasarkan laporan anak buahnya, video berdurasi 15 menit itu tidak berisi pernyataan Freddy yang mengungkap pihak-pihak tertentu yang terlibat membantu memuluskan bisnis narkoba Freddy.

Alasan Kemenkumham Rekam Testimoni Freddy Budiman
Direktur Jenderal Keamanan dan Ketertiban Ditjen PAS Sutrisman. Foto: MTVN/Wanda Indana
 

Baca: PPATK Temukan Aliran Dana terkait Freddy Budiman
 
"Video itu berisi ajakan (Freddy) untuk bertobat. Dia (Freddy) bercerita dulunya berperilaku tidak baik kemudian bertobat, isinya kira-kira hanya itu," ujar Sutrisman.
 
Kegiatan merekam video testimoni terpidana mati sering dilakukan petugas lapas. Tidak semua terpidana direkam, hanya terpidana yang memiliki perubahan perilaku yang baik saja.
 
Baca: Haris Azhar Ungkap Freddy Budiman Beri Upeti BNN Rp450 Miliar
 
"Kebetulan mendiang Freddy dikenal publik. Meskipun dikenal dengan kasus yang tidak baik, tetapi mendiang menunjukkan perilaku yang baik. Sebagai petugas yang melakukan pembinaan, tentu kami merasa bangga," kata Sutrisman.
 
Sutrisman mengakui kerap memanggil narapidana yang memenuhi kriteria tertentu untuk mengisi acara di berbagai lapas. Di acara itu, mereka diminta menceritakan perjalanan hidupnya hingga menjadi pribadi yang baru. "Dengan harapan bisa memberikan motivasi kepada penghuni lapas lainnya," ujar Sutrisman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan