Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) -- ANT/Septianda Perdana
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) -- ANT/Septianda Perdana

Tito Sebut `Pengantin` Wanita Hal Biasa di Dunia Teroris

Lukman Diah Sari • 16 Desember 2016 10:54
medcom.id, Jakarta: Menggunakan perempuan sebagai 'pengantin' bukanlah hal baru di dunia terorisme. Tapi, hal tersebut merupakan modus baru di Indonesia.
 
"Menggunakan wanita untuk melakukan aksi bom buhuh diri adalah modus baru," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2016).
 
Tito mencontohkan beberapa tragedi ledakan bom di sejumlah negara yang menggunakan wanita sebagai 'pengantin'. "Kita ingat bomnya Rajib Gandhi, bom bunuh diri. Dikalungkan dengan bunga, ternyata bunga itu adalah kabel yang merupakan bahan peledak. Yang mengalungkan wanita. Di India, Suriah, Irak, Afganistan, Jordan, itu (`pengantin` wanita) sudah sangat biasa," jelasnya.

Menurut Tito, teroris sengaja merekrut wanita sebagai `pengantin` karena mereka kerap luput dari kewaspadaan petugas. Penampilan wanita juga dianggap tak mencurigakan. Cara perekrutannya biasanya dengan menikahi, kemudian mempengaruhinya untuk menjadi calon `pengantin` atau orang yang membawa bom.
 
(Baca: Polisi Dalami Hubungan Terduga Teroris DYN dan MNS)
 
Sebelumnya, kelompok teroris jaringan Bahrun Naim berencana meledakkan Istana Negara menggunakan bom panci dalam radius 3 kilometer. Bom rencananya dibawa Dian Yulia Novi ke depan Istana Negara saat atraksi pergantian paspampres.
 
(Baca: Skenario Teror Bom di Istana Negara)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan