medcom.id, Jakarta: Kelompok teroris jaringan Bahrun Naim, yakni MNS, AS, dan DYN berencana meledakkan Istana Negara menggunakan bom panci dalam radius 3 kilometer. Aksi tersebut digagalkan aparat keamanan.
Kabag Mitra Ropenmas Divhumas Polri Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, skenario peledakan disusun sedemikian rupa.
"Pengakuan dari para terduga pelaku, skenarionya memang Minggu (10/12/2016)," kata Awi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2016).
Minggu pagi, kata Awi, MNS dan AS mengantar DYN menuju Masjid Istiqlal. Dari Istiqlal, DYN akan diturunkan menuju objek vital yang dituju, yakni Istana Negara. Kemudian dalam radius 3 kilometer, DYN sebagai pengantin menuju Istana melakukan aksi 'amaliyah' atau pengeboman.
"Alhamdulillah bisa kita gagalkan," ungkap Awi.
Awi mengatakan polisi masih mendalami sasaran ketiga pelaku. Namun Awi memastikan aksi itu dilakukan untuk membuat keributan dan kepanikan warga sebagai wujud teror.
"Untuk menunjukan pada dunia bahwa mereka eksis, bahwa ISIS (The Islamic State of Iraq dan Syria) ini ada," kata Awi.
Tiga terduga teroris, NS, AS, dan DYN, ditangkap di Bintara Jaya VIII RT 04/RW 09 Kelurahan Bintara Jaya, Bekasi Barat. Ketiganya diketahui bakal melakukan aksi teror di kawasan objek vital di Jakarta Pusat, Minggu 11 Desember.
Polisi juga menangkap satu terduga teroris di Solo, Jawa Tengah. Ia diduga masih satu kelompok dengan terduga teroris di Bintara Bekasi.
"Telah dilaksanakan penangkapan terhadap SY alias Abu Izzah," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto melalui pesan singkat, Sabtu 10 Desember.
medcom.id, Jakarta: Kelompok teroris jaringan Bahrun Naim, yakni MNS, AS, dan DYN berencana meledakkan Istana Negara menggunakan bom panci dalam radius 3 kilometer. Aksi tersebut digagalkan aparat keamanan.
Kabag Mitra Ropenmas Divhumas Polri Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, skenario peledakan disusun sedemikian rupa.
"Pengakuan dari para terduga pelaku, skenarionya memang Minggu (10/12/2016)," kata Awi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2016).
Minggu pagi, kata Awi, MNS dan AS mengantar DYN menuju Masjid Istiqlal. Dari Istiqlal, DYN akan diturunkan menuju objek vital yang dituju, yakni Istana Negara. Kemudian dalam radius 3 kilometer, DYN sebagai pengantin menuju Istana melakukan aksi 'amaliyah' atau pengeboman.
"Alhamdulillah bisa kita gagalkan," ungkap Awi.
Awi mengatakan polisi masih mendalami sasaran ketiga pelaku. Namun Awi memastikan aksi itu dilakukan untuk membuat keributan dan kepanikan warga sebagai wujud teror.
"Untuk menunjukan pada dunia bahwa mereka eksis, bahwa ISIS (The Islamic State of Iraq dan Syria) ini ada," kata Awi.
Tiga terduga teroris, NS, AS, dan DYN, ditangkap di Bintara Jaya VIII RT 04/RW 09 Kelurahan Bintara Jaya, Bekasi Barat. Ketiganya diketahui bakal melakukan aksi teror di kawasan objek vital di Jakarta Pusat, Minggu 11 Desember.
Polisi juga menangkap satu terduga teroris di Solo, Jawa Tengah. Ia diduga masih satu kelompok dengan terduga teroris di Bintara Bekasi.
"Telah dilaksanakan penangkapan terhadap SY alias Abu Izzah," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto melalui pesan singkat, Sabtu 10 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)