Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Pemuda Harus Punya Visi Misi Tegas Tolak Korupsi

Sri Utami • 29 Oktober 2020 03:33

Kasus rasuah dengan nilai kerugian negara yang besar juga berdampak kepada korban korupsi. Sehingga saatnya penanganan korupsi memiliki perspektif korban korupsi.
 
"Identifikasi korban dari korupsi tersebut lalu bagaimana itu jadi dampak dan keuntungan jika itu dikembalikan. Memang sudah ada kajiannya tapi tolong jangan berhenti pada kajian-kajian itu saja," ujar dia.
 
Dengan perspektif tersebut, sambung dia, dapat lebih mudah mengajak masyarakat yang menjadi korban korupsi mengawal penanganan kasus korupsi. Kemudian, mencari uang pengganti kerugian dari korbannya.

"Mekanisme untuk memfalistasi adanya uang penggantian dan kerugian masyarakat itu perlu dipikirkan secara serius. Ini salah satu tantangan ke depan yang perlu jadi perhatian institusi penegak hukum," kata dia.
 
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Rimawan Pradiptyo mengungkapkan beberapa kelemahan pemerintah dalam upaya memajukan bangsa. Termasuk memberantas korupsi.
 
"Pertama kita tidak tahu diri sendiri karena data base kependudukan kita tidak punya, lalu tidak tahu lawan kita siapa. Kedua soal transformasi sektor informal ke formal. Belum ada pemerintahan yang komitmen soal ini dan ketiga aspek kelembagaan yang lemah," beber dia.
 
Jika memiliki komitmen yang kuat dan keberlanjutan, pemerintah mau membahas dan menjaga sikap anti korupsi dan lingkungan. "Jika kita ngomong keberlanjutan maka kita akan bicara anti korupsi dan lingkungan," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan