Ratusan massa Qumindo memberikan dukungan pemberantasan mafia tanah di Kantor Kementerian Agaria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Dok, Istimewa
Ratusan massa Qumindo memberikan dukungan pemberantasan mafia tanah di Kantor Kementerian Agaria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Dok, Istimewa

Kementerian ATR Didesak Segera Berantas Mafia Tanah

Achmad Zulfikar Fazli • 23 Agustus 2022 17:57
 

Kememterian ATR/BPN Buka Pintu 24 Jam

Sementara itu, juru bicara Kementerian ATR/BPN Hari Prihatono berterima kasih atas dukungan yang diberikan Qumindo kepada Kementerian ATR/BPN dalam upaya pemberantasan mafia tanah.
 
Hari menegaskan Kantor Kementeriaan ATR/BPN terbuka selama 24 jam melayani pengaduan masyarakat. Semua dokumen-dokumen yang masuk dalam pengaduan akan didalami lebih lanjut oleh tim yang dibentuk Kantor Kementerian ATR/BPN 
 
"Semua laporan akan diperiksa. Insyaallah apa yang diperintahkan Bapak Presiden yang menjadi tupoksi kami akan kami kerjakan," ucap Hari.

Hari menyebutkan pihak sudah mengambil sejumlah langkah terkait pemberantasan mafia tanah. Termasuk dengan penegakan upaya hukum terhadap para pegawai ATR/BPN yang nakal.
 
Dia tak memerinci jumlah pegawai ATR/BPN yang terlibat praktik mafia tanah tersebut. Namun, dia memastikan semua telah diselesaikan secara internal.
 
"Semua dalam proses hukum jadi tidak bisa kemudian tanpa ada dasar hukum yang jelas kita bisa menyampaikan itu," ujar dia.
 
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto untuk serius dalam memberantas para mafia tanah di Indonesia. Jokowi merasa jengkel karena keberadaan mafia tanah selama ini menyulitkan masyarakat dalam mengurus sertifikat.
 
"Saya sudah pesan, Pak Hadi jangan sampai ada lagi yang main-main urusan sertifikat. Apalagi yang namanya mafia tanah, tidak ada. Harus gak ada di bumi Indonesia ini," tegas Jokowi, beberapa waktu lalu. 
 
Presiden Joko Widodo menyebut saat ini, khususnya di Jawa Timur, masih ada sekitar 7 juta bidang yang belum memiliki sertifikat. Konflik maupun sengketa tanah di daerah di Indonesia, menurut Jokowi, banyak terjadi karena masyarakat tidak memegang hak hukum atas tanah. 
 
Menurut dia, pemerintah terus menaikkan target kepengurusan sertifikat kepada masyarakat agar konflik tanah terus berkurang. Pada 2016, pemerintah memulai target baru dengan 5 juta sertifikat setahun. Lalu, percepatan sertifikat dinaikkan terus hingga target 9 juta sertifikat setahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan