Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri. Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Kasus Pembunuhan Brigadir J Diharapkan Jadi Momentum Bersih-bersih Polri

Siti Yona Hukmana • 09 Agustus 2022 17:47
Jakarta: Insiden berdarah yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) diharapkan menjadi momentum bersih-bersih anggota Polri. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta segera menyingkirkan anggota nakal.
 
"Sangat rugi sekali kalau kasus ini tidak digunakan oleh Kapolri untuk membersihkan hal lain yang jadi pergunjingan di tengah masyarakat. Bersih atau tidak bersih harus laksanakan sesuai perintah Presiden (Joko Widodo) kalau pimpinan tertinggi merasa tidak bersih ya mundur, supaya orang bersih yang membersihkan kasus ini," kata praktisi hukum Petrus Selestinus dalam sebuah diskusi, Selasa, 9 Agustus 2022.
 
Petrus mengatakan Kapolri harus segera menyelesaikan kasus kematian Brigadir J secara transparan. Apalagi, kasus itu menyeret nama besar perwira tinggi (Pati) Polri. Menurut dia, akan menjadi preseden buruk untuk Polri apabila kasus tak kunjung tuntas.

Kapolri akan mengumumkan tersangka baru kasus Brigadir J usai Magrib atau sekitar pukul 18.30 WIB. Petrus berharap Kapolri membeberkan motif para tersangka.
 
"Perintah presiden harus dimaknai tidak hanya kasus yang mengakibatkan Brigadir J meninggal, tetapi hal yang melatarbelakangi semua persoalan seperti banyak lumpur, banyak permainan di dalam, persaingan di dalam antarelite di sana, itu sebetulnya masuk juga dalam perintah presiden yang harus diselesaikan Kapolri," ujar Petrus.
 

Baca: Kapolri Diharapkan Menyampaikan Informasi Kematian Brigadir J Secara Rinci


Dia memandang kasus tidak akan selesai apabila sebatas memeriksa etik 26 anggota Polri yang diduga menghilangkan barang bukti. Polri diminta harus membongkar sampai ke akar-akarnya.
 
Sementara itu, pengamat kepolisian Alfons Loemau memandang kasus kematian Brigadir J melibatkan banyak orang. Dia berpendapat insiden berdarah itu tidak hanya melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Kapolri diminta mengungkap semua pelaku dan tak ragu untuk memecat dari Korps Bhayangkara.
 
"Tidak mungkin kejadian ini seorang Sambo berdiri sendiri, dia punya kaki, punya akar punya sel kayak gurita, ini apabila Jenderal Sigit akan membuat keputusan tegas mungkin sekali berdarah-darah, mungkin sekali ini pil pahit tapi sangat penting bagi polisi," kata Alfons.
 
 
Halaman Selanjutnya
Alfons menilai Polri saat ini…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan