Frans Magnis Suseno. Foto: MI/Adam Dwi
Frans Magnis Suseno. Foto: MI/Adam Dwi

Romo Magnis Sebut Bharada E Tembak Brigadir J karena Faktor Relasi Kuasa, Apa Itu?

Sri Yanti Nainggolan • 27 Desember 2022 12:06
Jakarta: Romo Magnis Suseno meyakini Bharada Richard Eliezer (E) tidak berniat menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J). Menurut dia, ada unsur relasi kuasa dari Ferdy Sambo ke Bharada E. 
 
"Relasi kuasa itu umum dalam setiap organisasi, tentu ada struktur, jadi relasi kekuasaan adalah situasi, kalau kita di kepolisian tentu relasi kuasa itu penting," kata Magnis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 26 Desember 2022.
 
Bharada E menembak Brigadir J karena diperintah mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Magnis menilai permintaan itu sulit ditolak karena Sambo merupakan atasan Bharada E.
 
"Pada dasarnya bahwa orang dalam situasi di mana ia atau memberi perintah yang harus kita ambil atau dia wajib melaksanakan perintah," ucap Magnis.
 
Baca: Ahli soal Putri Candrawathi: Korban Pelecehan Seksual Kerap Bungkam
 

Apa itu relasi kuasa?

Istilah relasi kuasa dan pengetahuan dikenal dari pemikiran filsuf asal Prancis, Michel Foucault. Dilansir dari hukumonline, pelaku merupakan pihak yang memiliki kuasa di dalam suatu relasi/hubungan. 
 
Michael Foucault menyatakan kekuasaan merupakan satu dimensi dari relasi. Di mana ada relasi, di sana ada kekuasaan dan kekuasaan selalu teraktualisasi lewat pengetahuan, karena pengetahuan selalu punya efek kuasa. Artinya, di dalam suatu relasi antar individu maka pengetahuan akan dirinya dan orang lain di saat bersamaan dapat menciptakan kekuasaan.

Dalam UU yang eksis tidak ditemukan pengertian relasi kuasa secara khusus. Namun Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Yang Berhadapan Dengan Hukum mengatur bahwa Relasi Kuasa adalah relasi yang bersifat hierarkis, ketidaksetaraan dan/atau ketergantungan status sosial, budaya, pengetahuan/pendidikan dan/atau ekonomi yang menimbulkan kekuasaan pada satu pihak terhadap pihak lainnya dalam konteks relasi antar gender sehingga merugikan pihak yang memiliki posisi lebih rendah.
 
Baca: Ahli: Secara Relasi Kuasa, Bharada E Sebagai Korban

Ada dua unsur penting dalam pengertian relasi kuasa. Pertama, sifatnya hierarkis yang meliputi posisi antar individu yang lebih rendah atau lebih tinggi dalam suatu kelompok atau tanpa kelompok. Kedua adalah ketergantungan, artinya seseorang bergantung pada orang lain karena status sosial, budaya, pengetahuan/pendidikan dan/atau ekonomi. 
 
Kedua unsur relasi kuasa tersebut ketahui oleh individu sebagaimana dimaksud Michael Foucault sehingga menimbulkan kekuasaan yang berpotensi disalahgunakan atau kalimat lainnya disebut penyalahgunaan keadaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan