Jakarta: Empat orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Kendari, Sulawesi Tenggara, tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keempat orang itu adalah Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) dan sang ayah Asrun yang merupakan mantan Wali Kota Kendari dua periode, serta dua orang pihak swasta.
Pantauan di lokasi, Asrun dan Adriatma lebih dulu tiba di Gedung Anti-rasuah, keduanya turun dari mobil Toyota Innova berwarna hitam. Ayah dan anak itu buru-buru masuk ke lobi KPK dan menolak berkomentar soal penangkapan tersebut.
Baca: Agus Rahardjo: Masih Ada Lagi Kepala Daerah Jadi Calon Tersangka
Tak lama kemudian, mobil yang membawa dua pihak swasta menyusul. Satu di antaranya adalah seorang perempuan. Sama seperti Asrun dan Adriatma, keduanya pun kompak bungkam.
Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dari operasi senyap itu tujuh orang diamankan, dua di antaranya Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) dan sang ayah Asrun yang merupakan mantan Wali Kota Kendari dua periode.
Baca: Wali Kota Kendari dan Cagub Sultra Diterbangkan ke Jakarta
Namun, dari hasil pemeriksaan awal yang digelar di Polda Sultra, KPK memutuskan hanya membawa empat orang dari tujuh pihak yang diamankan itu. Empat orang yang dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif di markas Lembaga Antikorupsi adalah Asrun dan Adriatma serta dua pihak swasta.
Saat ini, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari keempatnya orang tersebut. Sementara itu, KPK baru akan menggelar konferensi pers (Konpers) terkait detail kasus ini pada Kamis.
Jakarta: Empat orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Kendari, Sulawesi Tenggara, tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keempat orang itu adalah Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) dan sang ayah Asrun yang merupakan mantan Wali Kota Kendari dua periode, serta dua orang pihak swasta.
Pantauan di lokasi, Asrun dan Adriatma lebih dulu tiba di Gedung Anti-rasuah, keduanya turun dari mobil Toyota Innova berwarna hitam. Ayah dan anak itu buru-buru masuk ke lobi KPK dan menolak berkomentar soal penangkapan tersebut.
Baca: Agus Rahardjo: Masih Ada Lagi Kepala Daerah Jadi Calon Tersangka
Tak lama kemudian, mobil yang membawa dua pihak swasta menyusul. Satu di antaranya adalah seorang perempuan. Sama seperti Asrun dan Adriatma, keduanya pun kompak bungkam.
Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dari operasi senyap itu tujuh orang diamankan, dua di antaranya Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) dan sang ayah Asrun yang merupakan mantan Wali Kota Kendari dua periode.
Baca: Wali Kota Kendari dan Cagub Sultra Diterbangkan ke Jakarta
Namun, dari hasil pemeriksaan awal yang digelar di Polda Sultra, KPK memutuskan hanya membawa empat orang dari tujuh pihak yang diamankan itu. Empat orang yang dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif di markas Lembaga Antikorupsi adalah Asrun dan Adriatma serta dua pihak swasta.
Saat ini, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari keempatnya orang tersebut. Sementara itu, KPK baru akan menggelar konferensi pers (Konpers) terkait detail kasus ini pada Kamis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)