Melindungi Anak Menyelamatkan Bangsa
Melindungi Anak Menyelamatkan Bangsa ()

Melindungi Anak Menyelamatkan Bangsa

03 September 2016 06:30
Anak-anak ialah aset tak ternilai sebuah bangsa. Di pundak mereka kita percayakan masa depan bangsa. Itulah sebabnya negara dan kita semua harus melindungi anak-anak. Jangan rusak mereka. Merusak mereka saat ini sama saja menghancurleburkan bangsa di masa depan.
 
Faktanya di tengah-tengah kita ada saja orang-orang yang merusak masa depan anak bangsa sekaligus bangsa ini dengan menjadikan mereka objek prostitusi. Tidak hanya terjadi di Puncak, Jawa Barat, sebagaimana dilansir Polri, prostitusi anak berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak setidaknya terjadi di Jakarta dan Bali. Jumlah korban dari bisnis bejat itu sedikitnya mencapai 3.000 anak.
 
Jumlah riil anak yang menjadi korban prostitusi hampir pasti jauh lebih besar karena para pelaku punya sejuta cara untuk menjerat korban, bahkan dengan memperdayai keluarga mereka. Angka itu jelas akan membawa konsekuensi sosial yang tidak ringan bagi bangsa. Bukan saja tindakan itu berpotensi menciptakan generasi penuh trauma, anak-anak korban prostitusi juga dapat terjerumus menjadi pelaku di kemudian hari.
 
Makin menjijikkan karena anak-anak yang terjebak itu kemudian dijadikan motor bisnis oleh para pelaku. Keluguan anak-anak dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga seolah mereka tidak berkeberatan dijadikan komoditas meski dengan imbalan kecil. Kita sekurang-kurangnya bisa melakukan empat hal untuk merespons kenyataan maraknya prostitusi anak tersebut. Pertama penegakan hukum. Jatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada mereka yang menjerumuskan anak-anak ke dunia hitam prostitusi. Mereka mesti diperlakukan bukan cuma sebagai pelaku kriminal biasa, melainkan juga sebagai musuh besar bangsa. Itu disebabkan, sekali lagi, para pelaku bukan cuma menghancurkan masa depan anak, melainkan juga menjerumuskan masa depan bangsa ke lembah kemunduran peradaban tak tertarakan. Tiada negara di dunia ini yang melegalkan prostitusi anak. Negara umumnya menjatuhkan sanksi hukum amat berat kepada pelaku prostitusi anak. Kedua pemberian konseling atau bimbingan psikologi kepada anak korban prostitusi. Tujuannya ialah memulihkan segi kejiwaan mereka.
 
Ketiga perbaikan ekonomi negara. Fakta membuktikan anak-anak yang terjerumus ke dalam prostitusi anak umumnya berasal dari keluarga miskin. Itu jelas menjadi tugas negara. Keempat pendidikan. Kita secara formal ataupun informal harus menanamkan nilai-nilai keluarga, moral, dan sosial sejak dini. Itu menjadi tugas negara dan keluarga.
 
Maraknya prostitusi anak di negara ini bisa dikatakan telah sampai pada tingkat darurat. Disebut darurat bukan cuma karena jumlah kasusnya yang terbilang fantastis, melainkan juga karena absennya penegakan hukum. Akan tetapi, darurat bukan berarti kiamat. Agar kiamat tak kian mendekat, kita harus segera menegakkan hukum, memulihkan jiwa anak korban prostitusi, memperbaiki ekonomi keluarga, serta menanamkan nilai moral. Bila kita cekatan melaksanakan keempat hal itu, artinya kita telah melindungi anak dan menyelamatkan masa depan bangsa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Oase gay pemangsa bocah

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif