Perajin dupa di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Perajin dupa di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Duka Perajin Dupa di Malang Jelang Imlek

Daviq Umar Al Faruq • 27 Januari 2022 18:21

Pihak Pemerintah Desa Dalisodo sebenarnya telah mengusulkan kepada para perajin yang tersisa untuk membuat sebuah sistem penjualan satu pintu lewat Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes. Namun, usulan itu sulit terealisasi.
 
"Para perajin memilih berjalan sendiri-sendiri. Ada persaingan di antara mereka. Jadi mereka memilih murah-murahan harga," tuturnya.
 
Sementara itu, salah satu perajin dupa di Dusun Bedali, Desa Dalisodo, Giman, mengaku salah satu faktor penyebab turunnya pemesanan dupa di desanya lantaran di Bali saat ini mulai bermunculan perusahaan produksi dupa. Otomatis, pemesanan dari Bali pun menurun.

"Di sana banyak mesin. Sudah banyak orang bikin. Biasanya perayaan Galungan, Nyepi, Imlek meningkat, tapi kali ini biasa saja," ungkapnya. 
 
Baca: Omicron Merajalela, Perayaan Imlek 2753 Digelar Sederhana
 
Meski sepi, Giman belum menyerah. Ia terus berinovasi. Bila sebelumnya ia hanya memproduksi dupa setengah jadi atau mentahan, kini ia mulai membuat dupa jadi dengan aroma.
 
Dupa buatan Giman memiliki sejumlah varian pewangi. Mulai dari Melati, Jasmin, Cempaka, Cendana dan lain-lain. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp7 ribu hingga Rp25 ribu per renteng.
 
"Tahun 2017 saya mulai mencoba membuat dupa pewangi. Tapi baru sukses tahun lalu. Karena saya harus belajar membaca karakter minyak pewangi. Ini demi mengikuti pasar," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan