Tim BPBD Kabupaten Demak bersama relawan mengevakuasi warga dari rumah yang tergenang banjir. Medcom.id/ BPBD Demak.
Tim BPBD Kabupaten Demak bersama relawan mengevakuasi warga dari rumah yang tergenang banjir. Medcom.id/ BPBD Demak.

9.972 Jiwa Terdampak Banjir di Demak

Rhobi Shani • 07 Februari 2024 14:29
Demak: Banjir melanda 13 desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sebanyak 9.972 jiwa warga Kota Wali terkena dampak banjir akibat tanggul sungai jebol di sejumlah titik.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, menyampaikan warga yang terdampak banjir tersebar di empat kecamatan. Yaitu di Kecamatan Karangawen sebanyak 552 kepala keluarga. Kemudian di Kecamatan Kebonagung sebanyak 453 kepala keluarga. Lantas di Kecamatan Wonosalam sebanyak 1.398 kepala keluarga.
 
“Kalau jumlah jiwa yang terdampak mencapai 9.972 jiwa,” ujar Agus, Rabu, 7 Februari 2024.

Banjir kali ini tak hanya disebabkan jebolnya tanggul sungai di sejumlah titik. Melainkan juga disebabkan limpasan air dari sungai masuk ke wilayah permukiman warga. Sehingga menggenangi ruas jalan-jalan desa.
 
“Seperti di Desa Batu dan Desa Ploso Kecamatan Karang Tengah, banjir itu disebabkan limpasan sungai. Ketinggian air di jalan-jalan desa mulai 10 sentimeter,” katanya.
 
Baca juga: Banjir di Demak Meluas, 13 Desa Terdampak

Kondisi banjir paling parah di Kecamatan Wonosalam. Sedikitnya enam desa di kecamatan ini tergenang. Jumlah warga yang terdampak sebanyak 1.398 kepala keluarga.
 
Banjir di wilayah Kecamatan Wonosalam disebabkan tanggul sungai Tuntang pada bagian kanan yang melintas Desa Kalianyar dan Desa Tlogodowo jebol. Selain itu, tingginya debit air sungai sehingga melimpas ke wilayah permukiman warga.
 
“Desa Tlogodowo Kecamatan Wonosalam ini ada empat titik pengungsian. Yaitu di Balai Desa, musala Al Furqon, musala Al Ikhlas, dan di masjid,” terang dia.
 
Menurut Agus, Ada 14 sungai besar melintas di wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, puluhan titik tanggul saat ini dalam kondisi kritis rawan jebol dan melimpas.
 
“Saluran-saluran tersier yang menyuplai air ke persawahan di wilayah timur banyak yang melimpas. Itu karena saluran tersier di Godong (Kabupaten Grobogan) jebol,” ucap dia.
 
Saat ini kondisi banjir di Kota Wali terus meluas. Siang ini banjir telah menggenangi enam kecamatan.
 
“Kondisi air masih stabil, tapi cakupan wilayahnya bertambah. Saat ini sudah enam kecamatan, tapi kondisi yang terbaru saat ini kami belum bisa melakukan pendataan,” jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan