Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mohammad Bisri. Foto Antara/Yude
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mohammad Bisri. Foto Antara/Yude

Populer Daerah: Layanan Kesehatan Gratis Hingga Sistem Kewaspadaan Dini Menuju Status Endemi

Nur Azizah • 15 Februari 2023 06:56
Pontianak: Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan pelayanan kesehatan gratis mulai dari rumah sakit, puskesmas hingga sampai ke jejaringnya (pustu, polindes, poskesdes dan poslansia). Pelayanan tersebut diberikan melalui Program Sehat Bahagiakan Rakyat Kubu Raya (Sebaya).
 
"Program Sebaya ini dilakukan sebagai upaya memberikan kemudahan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk penerapannya sudah dilakukan sejak 2 Januari 2023, yang mana untuk mendapatkan layanan gratis ini masyarakat Kubu Raya cukup membawa KTP dan Kartu Keluarga bagi warga yang tidak terdaftar BPJS kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Marijan, di Sungai Raya, Selasa, 14 Februari 2023.
 
Baca: Petugas Posyandu Kabupaten Tanah Laut Diminta Proaktif Cegah Tengkes

Dia menjelaskan program Sebaya ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu (menengah ke bawah) yang tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. Dengan program Sebaya ini masyarakat tidak mampu di jamin kesehatannya oleh Pemkab Kubu Raya yang berobat di RSUD Kubu Raya, Puskesmas dan jejaringnya.
 
Marijan menuturkan sampai saat ini hampir 78,64 persen masyarakat Kubu Raya sudah memiliki jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan dan 21,36 persen belum memiliki jaminan kesehatan. "Nah, yang 21,36 persen inilah yang ditanggung dan dijamin kesehatannya oleh Pemkab Kubu Raya melalui program Sebaya ini," jelasnya.

Program Sebaya Menanggung Semua Penyakit

Ia menambahkan program Sebaya ini menanggung semua penyakit yang diderita masyarakat Kubu Raya selama rumah sakit dan puskesmas mampu menanganinya. Karena terdapat lebih dari 40 penyakit yang tidak seharusnya dirujuk dari puskesmas.
 
"Selama bisa dilayani di rumah sakit dan puskesmas, Insya Allah pelayanannya gratis. Jika harus dirujuk, ke rumah sakit lainnya, maka Pemkab Kubu Raya menyiapkan proposal tak terduga," ungkap Marijan.
 
Dia menjelaskan sebelum pasien itu dirujuk, maka Dinas Kesehatan menginstruksikan kepada seluruh pelayanan kesehatan untuk memperkuat preventif (pencegahan), upaya penyembuhan (kuratif) dan promosi kesehatan (promotif) sehingga pasien itu tidak harus dilarikan ke rumah sakit lanjutan.
 
"Program Sebaya ini juga untuk menunjang program lainnya yang ada di Kubu Raya dalam mendukung program prioritas Nasional seperti, angka kematian ibu/bayi (AKI/AKB), Stunting, gizi buruk, penyakit menular dan tidak menular," ujar Marijan.
 
Berita terkait pelayanan kesehatan gratis di Kubu Raya menjadi artikel paling banyak dibaca di kanal Daerah Medcom.id. Berita lain yang juga banyak dibaca terkait penyanderaan pilot Susi Air.
 
Jayapura: Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri memastikan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang berkebangsaan Selandia Baru saat ini bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan
 
"Memang benar pilot tersebut bersama kelompok KKB pimpinan Egianus di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan," katanya di Jayapura, Selasa, 14 Februari 2023.
 
Kapolda Papua yang mengaku sedang berada di Timika menegaskan, walaupun sudah memastikan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu berada bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya namun belum bisa memastikan lokasinya di mana. Untuk memastikan kondisi serta lokasi di mana pilot tersebut berada, katanya, masih menunggu laporan dari tokoh-tokoh masyarakat dan agama yang diturunkan penjabat Bupati Nduga ke Paro.
 
Diakuinya bahwa saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari tim yang diturunkan penjabat Bupati Nduga ke Paro
 
Baca juga: Pilot Susi Air Masih Hidup, Negosiasi Pembebasan Terus Dilakukan

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada hasil. Mereka masih berada di jalan karena untuk mencapai Paro harus melintasi sungai yang cukup lebar," ucapnya.
 
Menurutnya, selain mengirimkan tim, Pemkab Nduga juga diminta untuk melakukan komunikasi aktif dengan melibatkan semua pihak termasuk para wakil rakyat guna mengetahui apa yang menyebabkan Egianus melakukan aksinya.
 
Ia menegaskan TNI-Polri tidak akan mundur dalam upaya membebaskan pilot tersebut namun hal itu dilakukan ekstra hati-hati demi keselamatan Philip.
 
"Karena itulah saat ini pihaknya lebih mengedepankan peran para tokoh dan pemda setempat," kata Mathius Fakhiri.
 
KKB pimpinan Egianus Kogoya, Selasa, 7 Februari 2023, dilaporkan membakar pesawat milik Susi Air yang dikemudikan pilot berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens.

Berita lain yang turut menarik perhatian pembaca terkait sistem peringatan dini pascapandemi.
 
Batam: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Mohammad Bisri, menyebut pemerintah daerah membentuk sistem peringatan dini untuk memastikan kelancaran proses perubahan status pandemi menjadi endemi covid-19.
 
"Kita telah mengembangkan 'early warning system' dan itu menjadi modal perubahan status dari pandemi menjadi endemi. Karena ada perubahan mendadak, kami siap," kata Bisri saat dihubungi, Selasa, 14 Februari 2023.
 
Baca: Jelang Endemi, Masyarakat Didorong Membiasakan Hidup Sehat

Dia mengatakan perubahan status dari pandemi menjadi endemi harus disiapkan guna mengantisipasi penemuan kasus baru dalam jumlah besar.
 
Selain itu tenaga kesehatan sejak pandemi juga berproses melayani dan membangun sistem kesehatan yang baik. Petugas kesehatan di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan juga telah disiapkan sedemikian rupa. "Jadi, begitu ada kasus baru dan lonjakan kasus covid-19, tenaga kesehatan sudah siap dan tahu perannya masing-masing. Selain itu, sarana dan prasarana disiapkan, misalnya obat covid-19," jelasnya.
 
Penekanan kasus covid-19 ini juga tak lepas dari peran vaksinasi yang sedang dilakukan pemerintah. Namun, kata dia, sejak pelaksanaan vaksinasi ulang pertama dan kedua, belum ada target 100 persen. Saat ini lebih tergantung pada masyarakat.
 
"Masih ada satu atau dua kasus covid-19. Umumnya positif, tapi tanpa gejala. Rata-rata kita temukan di Kepri," ungkap Bisri.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan