Tanah Laut: Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sukamta, meminta para petugas posyandu secara proaktif memantau kondisi ibu hamil untuk pencegahan tengkes.
"Saya tekankan agar posyandu di setiap desa memberikan perhatian serius kepada ibu hamil. Ini salah satu upaya dalam pencegahan stunting di 'Bumi Tuntung Pandang' (sebutan untuk Kabupaten Tanah Laut)," kata Sukamta di Desa Kintapura, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Jumat, 10 Februari 2023.
Dia menjelaskan keberadaan posyandu di 277 lokasi itu, dapat mengoptimalkan pelayanan oleh bidan desa kepada ibu hamil. Bahkan peran kepala desa dalam memantau jumlah dan siapa saja warganya yang sedang hamil diperlukan.
Sukamta juga memerintahkan setiap desa dapat mempersiapkan pelayanan untuk memberikan tindakan maupun pemantauan ibu hamil. Dengan mengetahui kondisi kehamilan warga, ucap dia, maka mereka lebih memahami para ibu hamil, termasuk kehamilan normal atau berisiko.
Ia menjelaskan seandainya terdeteksi ada ibu hamil dengan kondisi berisiko, posyandu dapat segera melakukan intervensi guna memastikan kondisi janin selalu dalam keadaan baik.
"Cek status gizinya, datangi ke rumah bila yang bersangkutan tidak bisa ke posyandu," jelasnya.
Apabila ada ibu hamil dengan risiko tinggi, Sukamta meminta bidan desa segera membawa ke puskesmas atau rumah sakit. "Hal ini agar bisa dilakukan persiapan lebih dini. Kita tidak ingin ada keterlambatan dalam penanganan," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tanah Laut: Bupati Tanah Laut,
Kalimantan Selatan, Sukamta, meminta para petugas
posyandu secara proaktif memantau kondisi
ibu hamil untuk pencegahan tengkes.
"Saya tekankan agar posyandu di setiap desa memberikan perhatian serius kepada ibu hamil. Ini salah satu upaya dalam pencegahan stunting di 'Bumi Tuntung Pandang' (sebutan untuk Kabupaten Tanah Laut)," kata Sukamta di Desa Kintapura, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Jumat, 10 Februari 2023.
Dia menjelaskan keberadaan posyandu di 277 lokasi itu, dapat mengoptimalkan pelayanan oleh bidan desa kepada ibu hamil. Bahkan peran kepala desa dalam memantau jumlah dan siapa saja warganya yang sedang hamil diperlukan.
Sukamta juga memerintahkan setiap desa dapat mempersiapkan pelayanan untuk memberikan tindakan maupun pemantauan ibu hamil. Dengan mengetahui kondisi kehamilan warga, ucap dia, maka mereka lebih memahami para ibu hamil, termasuk kehamilan normal atau berisiko.
Ia menjelaskan seandainya terdeteksi ada ibu hamil dengan kondisi berisiko, posyandu dapat segera melakukan intervensi guna memastikan kondisi janin selalu dalam keadaan baik.
"Cek status gizinya, datangi ke rumah bila yang bersangkutan tidak bisa ke posyandu," jelasnya.
Apabila ada ibu hamil dengan risiko tinggi, Sukamta meminta bidan desa segera membawa ke puskesmas atau rumah sakit. "Hal ini agar bisa dilakukan persiapan lebih dini. Kita tidak ingin ada keterlambatan dalam penanganan," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)