Survei BPS, Indeks Kebahagiaan Warga Jateng Meningkat
Lukman Diah Sari • 02 Januari 2022 14:53
Semarang: Survei Indeks Kebahagiaan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, menunjukkan warga Jawa Tengah mengalami peningkatan kebahagian. Dalam survei itu, indeks kebahagiaan warga Jateng mencapai 71,73 poin dan terus meningkat sejak dipimpin Ganjar Pranowo.
Pada 2014, atau saat awal Ganjar menjabat, indeks kebahagiaan Jateng tercatat 67,81 poin. Kemudian pada 2017 naik menjadi 70,92 poin.
Ganjar mengungkapkan, meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat karena masyarakat sendiri. Ketika masyarakat bisa hidup aman, damai dan tentram, maka otomatis indeks kebahagiaan akan naik.
Baca: Manfaat Berbagi Kebaikan bagi Kebahagiaan Diri Sendiri
"Itu semua karena masyarakat ya, kalau masyarakat bisa ayem, tentrem begitu, mesti indeks kebahagiaannya akan naik. Kalau saya hal yang penting kalau kita komunikasi dengan masyarakat sama-sama saling jaga perasaan saja," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Minggu, 2 Januari 2022.
Selain itu, kata Ganjar, suasana kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang saling tolong menolong juga memberikan dampak. Rasa saling tolong menolong antar masyarakat yang tinggi membuat kehidupan semakin nyaman.
"Sehingga kalau ada kesulitan di masyarakat, tetangga kiri dan kanan itu membantu. Itu yang membuat masyarakat merasa nyaman," jelasnya.
Ganjar mengaku, akan terus berusaha meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Jateng. Dia tidak akan melalaikan perihal kebahagiaan masyarakat. karena membangun wilayah tidak cukup dengan membangun material.
"Tapi juga spiritualnya. Mudah-mudahan makin banyak orang yang bahagia. Kalau semua bahagia, maka makin enak bergaul, makin nyaman antar sesama dan itu membuat kondusif semuanya," jelasnya.
BPS melaksanakan survei Indeks Kebahagiaan tahun 2021 pada rentang waktu 1 Juli hingga 27 Agustus. Hasilnya secara nasional Indeks Kebahagiaan Indonesia mengalami peningkatan dari 70,69 pads 2017 menjadi 71,49 pada 2021.
Baca: Survei: Elektabilitas Ganjar di Atas Prabowo dan Anies
Untuk skala provinsi indeks kebahagiaan tertinggi ialah Provinsi Maluku Utara. Sedangkan terendah Provinsi Banten. Sementara Provinsi Jawa Tengah, BPS mencatat angka kebahagiaan mencapai 71,73 poin. Naiknya indeks kebahagiaan ini menjadi prestasi tersendiri bagi Jawa Tengah. Sebab meski secara Nasional naik, namun tidak semua provinsi mengalami kenaikan.
Sepuluh provinsi ternyata mengalami penurunan indeks kebahagiaan. Yakni DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Kemudian Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Kalimantan Timur.
Pengukuran tingkat kebahagiaan di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 2014 melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. pada 2021, tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia diukur dari 3 demensi yaitu kepuasan (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia).
Semarang: Survei
Indeks Kebahagiaan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, menunjukkan warga Jawa Tengah mengalami peningkatan kebahagian. Dalam survei itu, indeks kebahagiaan warga Jateng mencapai 71,73 poin dan terus meningkat sejak dipimpin Ganjar Pranowo.
Pada 2014, atau saat awal Ganjar menjabat, indeks kebahagiaan Jateng tercatat 67,81 poin. Kemudian pada 2017 naik menjadi 70,92 poin.
Ganjar mengungkapkan, meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat karena masyarakat sendiri. Ketika masyarakat bisa hidup aman, damai dan tentram, maka otomatis indeks kebahagiaan akan naik.
Baca: Manfaat Berbagi Kebaikan bagi Kebahagiaan Diri Sendiri
"Itu semua karena masyarakat ya, kalau masyarakat bisa ayem, tentrem begitu, mesti indeks kebahagiaannya akan naik. Kalau saya hal yang penting kalau kita komunikasi dengan masyarakat sama-sama saling jaga perasaan saja," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Minggu, 2 Januari 2022.
Selain itu, kata Ganjar, suasana kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang saling tolong menolong juga memberikan dampak. Rasa saling tolong menolong antar masyarakat yang tinggi membuat kehidupan semakin nyaman.
"Sehingga kalau ada kesulitan di masyarakat, tetangga kiri dan kanan itu membantu. Itu yang membuat masyarakat merasa nyaman," jelasnya.