FITNESS & HEALTH

Manfaat Berbagi Kebaikan bagi Kebahagiaan Diri Sendiri

Raka Lestari
Selasa 20 April 2021 / 09:38
Jakarta: Berbagi tidak hanya memiliki manfaat untuk orang lain, tetapi berbagi juga bisa memiliki manfaat kepada orang yang melakukannya. Pada masa pandemi seperti sekarang, tepatnya saat Ramadan ini, kita bisa mulai menjalankan kebiasaan berbagi dengan orang lain. Untuk melakukannya, berbagi bisa dimulai dengan hal-hal yang kecil.

Arti kebahagiaan pun mengalami perubahan di masa pandemi ini. Menurut Psikolog Klinis, Tara de Thouars BA, M.Psi, Psi, selama ini, kita akan merasa happy saat mencapai sebuah standar yang kita tentukan.

“Tetapi dengan berbagai keterbatasan karena pandemi, kita perlu belajar untuk bisa menerima keadaan dan lebih bersyukur, tapi bukan berarti pasrah,” ujar Tara dalam acara media virtual “Wall’s Happy Hour #BerbagiJadiHappy” pada Senin, 19 April 2021.

Hidup dipenuhi dengan berbagai pilhan. Selama masa pandemi ini, menurut Tara, kita dapat memilih untuk mengeluh, bersedih dan menyalahkan situasi, atau sebaliknya kita bisa membuat happy choice, menerima keadaan dengan sikap yang positif.

Pilihan yang bisa membuat happy choice di antaranya adalah menemukan hobi baru, menghubungi teman lama, berhubungan secara virtual, ataupun berbagi dengan orang lain. Saat memasuki next normal sekarang ini, kata Tara, jangan lupakan happy choice yang sudah dibuat selama satu tahun ini dan terus lanjut bersikap positif.

“Dengan happy choice, kita bisa memiliih untuk melakukan hal positif dan berbagi happy dengan orang lain. Berbagi tidak harus dalam bentuk materi, tapi bisa juga dalam bentuk senyuman, ucapan, pelukan dan bahkan hal sederhana seperti menanyakan kabar,” jelas Tara.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of British Columbia, melakukan kebaikan seperti menyumbang, membelikan makanan untuk orang lain, dan membantu orang lain dapat menurunkan tingkat kecemasan. Selain itu, juga dapat meningkatkan mood positif secara signifikan dan meningkatkan relasi yang positif dengan orang lain.

“Perilaku berbuat baik dan membantu orang lain akan mengatktivasi mesolimbic system yang bertanggung jaawab terhadap bagian reward di otak, sehingga saat berbuat baik ppada orang lain, otak akan mengeluarkan kimiawi perasaan happy,” tutup Tara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH